Senin, 28 Agustus 2017

Cerita Sex Gara Gara Sakit Perut Bercinta Sama Tanteku

-  Cerita ini berawal saat saya sedang menunggu tante saya yang di rawat di rumah sakit. Tangannya harus di gisps, akibat kecelakaan yang menimpanya. Tante saya terlibat kecelakaan saat dia mengendarai mobilnya. Tangannya yang kiri luka robek akibat terkena pecahan kaca.


Yang saya rasakan ketika menunggu tante saya ini ada enaknya juga ada tidak enaknya. Saya ambil contoh saja enaknya dulu, saat tante mau pipis, dia menyuruh saya untuk membukakan CDnya dan saya bisa lihat dengan jelas kemaluannya yang tertutup lebat. Dan yang tidak enaknya ketika dia mau buang air besar, dan saya harus....******** hahaha, kalian pasti tau lah.

Malam itu, saya sendirian menjaga tante di rumah sakit. Tiba tiba tante memanggil saya,

"Sorry.., Cepat kemari...! Tolong tante ya..? " katanya.

"Ada apa tante..?" kata saya.

"Perut tante  sakit nih.., tolong gosokin perut tante pake minyak gosok, ya ..?" katanya sambil membuka selimunya.

Dan terlihatlah tubuh tante yang molek itu, meskipun dia masih memakai cd dan bh. Tapi samar samar puting buah dadanya dan bulu kemaluan tante terlihat agak jelas. Melihat pemandangan itu, batang kemaluan saya menjadi naik. Agar tidak terlihat oleh tante, saya mencoba merapatkan tubuh bagian bawah saya ke tepi ranjang.

"Lho .. Apa yang kamu tunggu ..? ayo cepat ambil minyak gosok di meja itu. Lalu gosok perut tante, awas jangan keras keras ya.." Katanya.

"Ya Tante.." kata saya samboil mengambil minyak gosok di meja yang di telunjuknya.

Setelah saya mengambil minyak gosok yang ada di meja,

"Yang di gosok bagian mana tante..?" tanyaku.

"Ya perut tante dong , masak memek tante.. kan nanti memek tante jadi sakit kepanasan." katanya tanpa merasa risih.

"Akh.. tante bisa aja deh benci aku ..." Kata saya.

"Ayo dong cepar, tante udah tidak tahan sakitnya nih.."katanya sambil meringis.

Lalu saya gosok bagian perutnya yang putih mulus dan berbulu itu. saya menggosok dengan lemah lembut seperti ketika saya sedang menggosok tubuh cewek saya.

"Ya gitu dong, Huu enk juga ya gosokanmu . Belajar dimana kamu..?"katanya sambil mendesis.

"Tidak kok tante, biasa aja" saya menjawab dengan pura pura.

"Udahlah jangan bohong kamu.. Pasti kamu sering gosokin tubuh cewek kamu ya kan..?" tanyanya mendesak saya.

"Kan aku belum pernah gosokin cewek tante.." kata saya pura pura lagi.

"Sekalian ya kamu pijitin kaki tante, bisa kan ..? " katanya manja.

Saya hanya mengangguk dan mulai memijat kakinya yang membuat naik lagi batang kemaluan saya. kakinya begitu dingin, mulus dan meransang saya.

Lalu, "Sudha tante, capek nih.."Kata saya.

"Lho.. yang di atas belumkan ?" katanya.

"Ahh .. tante bercanda ah.., aku kan jadi malu tante.." kata saya.

"Ayo cepat dong, kamu tidak bakalan capek lagi. Coba deh pijit di sini, di paha tante ini. Ayo dong, kamu tidak usah malu malu, kan kamu keponakan tante sendiri, ayo cepet gih.." katanya manja sambil menarik tangan saya dengan tangan kanannya.

Sekarang saya dapat melihat gundukan bukit kemaluanya yang menerawang dari balik kain tipis Cd nya itu. Wajah saya langsung berubah merah menyala dengan pemandangan yang indah ini. Tante seperti tidak mengerti apa yang saya rasakan, dia menyuruh mendekat masuk ke tengah-tengah selangkangannya dan mengambil kedua tangan saya, meletakkan di masing-masing paha atasnya persis di tepi gundukan bukit kemaluannya.

"Iya di situ..," katanya sambil mencoba melebarkan kakinya lebih lebar lagi.
Saya disuruh memijat lebih ke dalam lagi. Pikiran saya mulai terganggu, karena bagaimanapun meremas-remas ‘zone eksklusif’ yang sedang terbuka menganga ini mau tidak mau membuat batang kejantanan saya menjadi naik lagi.

Lalu," kamu dah punya cewek.." katanya.

"Ya tante.." katanya berterus terang.

"Ngomong ngomong kamu udah pernah ngeseks sama cewek kamu, belum ..?"

"Apa itu ngeseks tante..?" kata saya pura pura tidak  mengerti.

“Maksudnya tidur sama cewek..” katanya.

“Ngmm.. belum pernah tante..” jawab saya berbohong.

“Ah masak sih, coba tante lihat dan pegang punyamu itu..?” katanya sambil menarik tubuh saya agar lebih dekat lagi, lalu dengan tangan kanannya dia meraba gundukan di celana saya.

“Tante pengen tau kalo anumu bangunnya cepet berarti betul belum pernah..” katanya sambil meraba-raba batang kemaluan saya lagi.

Entah artinya yang sengaja dibolak-balik atau memang ini bagian dari kelihaiannya membujuk saya. Mungkin karena saya masih berdarah muda, biarpun sudah terbiasa menghadapi perempuan tetapi kalau dirangsang dalam suasana begini tentu saja cepat batang kemaluan saya naik mengeras. Kalau sudah sampai di sini sudah lebih mudah lagi buat dia.

"Wihh, besak sekali punya mu ya ..boleh lihat dalamnya punyamu../ Ayo bantu tante membuka celanamu .."katanya tanpa menunggu persetujuan dari saya, dia sudah langsung bekerja membuka celana saya dan membebaskan burung kaku saya. Memang, waktu batang kejantanan saya terbuka bebas, matanya setengah heran setengah kagum melihat ukurannya. Terutama kepalanya yang besar .

“Bukan main kontolmu .. besar dan keras banget punyamu..” katanya memuji kagum tapi justru melihat yang begini makin memburu nafsunya.

"Tapi masak sih , benda seindah begini belum pernah di pake ke memeknya cewek. Kalo gitu sini tante boleh tidakk ngerasain sedikit lagi biar tante tempelin sini." Lanjutnya , lagi lagi tanpa menunggu komentar saya, dia dengan sebelah bekerja cepat melepaskan CDnya.

Terlihatlah hutan kemaluannya yang menggoda itu, lalu dia menyuruh saya untuk naik ke ranjang dan menyuruh saya untuk menempelkan kepala kemalua saya di mulut lubang senggamanya. Di situ Saya disuruh menggosok-gosokkan ujung kemaluan saya di celah liang senggamanya.

Lalu dengan menggosok-gosokkan sendiri ujung kepala batang kejantanan saya di mulut lubang senggamanya yang sudah terbuka lebar itu, menambah semakin tegang dalam nafsu diri saya.
“Ahh.. aduh.., .. nikmatnya..,” katanya menjerit geli.

“Udah ahh, tante nggak tahan. Sekarang giliran tante bikin nikmat kamu.., ok Sayang..?” katanya menyuruh saya berdiri.

Lalu dia dengan satu tangannya langsung memegang batang kemaluan saya dan mulai menjilati seputar batangnya, sambil sesekali mengulum kepalanya.

Beberapa menit kemudian , dia menarik saya lagi, tubuh saya berlutut di atas ranjangnya, dan kembali liang senggamannya memeperlihatkan celah kenikmatan yang siap untuk saya masuki. Dalam keadaaan seperti itu, saya betul betul sudah lupa bahwa dia adalah tante saya sendiri. Lalu, ujung batang kejantanan saya mulai saya tusukan di lubang kenikmatannya yang segera saya ikuti dengan gerakan maju mundur, putar kanan kiri untuk menusuk lebih dalam. Tante sendiri ikut membantu saya dengan jari jari tangan kanannya. dia memperlebar masuknya batang kemaluan saya.

Terus saya genjot batang kemaluan saya ke dalam liang kenikmatannya yang indah itu.
dan akhirnya, " ohhhh .... yeesss ...ahhhh!"dengan erangannya, dia membuka orgasmenya yang juga di susul oleh saya hanya berselang beberapa detik kemudian. 

"Gimana rasanya barusan ..?" katanya menguji saya sambil mengusap, menyeka nyeka keringat di dada saya .

"Aduh enak sekali tante, belum pernah aku ngerasain yang seperti ini. Tapi tante sendiri, gimana rasanya..? kata saya balik bertanya.

"Tante baru sekarang lo ngerasain di gituin cowok dengan kelembutan, tapi juga tidak meninggalkan kejantanannya yang perkasa, seperti punyamu ini, Tante jadi melayang ke langit yang ke 7" katanya

Begitu selesai, saya diajak tante ke kamar mandi. Dan waktu itu saya bantu tante membersihkan kemaluannya. Sambil menyiram kemaluan tante, saya mendekap dia dari belakang, dan tante yang sedang berdiri menjadi kegelian karena batang kejantanan saya menyentuh bukit pantatnya. Seketika batang kejantanan saya naik lagi karena yang saya lihat sekarang lebih terlihat montoknya. Dan seketika itu, tangan lembut tante memegang batang kemaluan saya. Saya gemetar karena pengalaman seperti ini luar biasa buat cowok perjaka seperti saya ini. Buah dada tante menjulang, menantang dan tegar, kelihatan pori-porinya meremang karena udara sangat dingin di kamar mandi, apalagi ini sudah tengah malam. Dan bukit kemaluannya agak merekah merah terbuka bekas perbuatan yang tadi.

Begitu selesai, saya diajak tante ke kamar mandi. Dan waktu itu saya bantu tante membersihkan kemaluannya. Sambil menyiram kemaluan tante, saya mendekap dia dari belakang, dan tante yang sedang berdiri menjadi kegelian karena batang kejantanan saya menyentuh bukit pantatnya. Seketika batang kejantanan saya naik lagi karena yang saya lihat sekarang lebih terlihat montoknya. Dan seketika itu, tangan lembut tante memegang batang kemaluan saya. Saya gemetar karena pengalaman seperti ini luar biasa buat cowok perjaka seperti saya ini. Buah dada tante menjulang, menantang dan tegar, kelihatan pori-porinya meremang karena udara sangat dingin di kamar mandi, apalagi ini sudah tengah malam. Dan bukit kemaluannya agak merekah merah terbuka bekas perbuatan yang tadi.

Tante mulai bergoyang maju mundur dan pantat saya juga di tekannya dengan tangan kanan agar saya bisa mengikuti irama. Saya ikuti saja menggoyangkan sambil memeluk, mengisap putingnya, mencium bibirnya. Beberapa saat kami bergoyang sama sama, tapi paha tante mulai pegal rupanya, dan di cabut batang kemaluan saya. Kemudian dia berbalik dan menungging sambil berpegangan dengan tangan kanannya ke bibir bak mandi. saya gosokkan batang kejantanan saya ke bibir kemaluannya. benar benar terasa panas bibir kemaluannya itu.

Kemudian saya mendesak maju dan"Blessss"kepala milik saya saya masuk bergesek-gesek dengan dinding lubang senggamanya.Tante juga bereaksi dan pinggulnya berputar seperti penari ular. Aduh luar biasa sekali, saya merasa keenakan dan tidak bisa berpikir jernih lagi. Pantat saya maju mundur, rudal panjang saya menggaruk-garuk lubang kenikmatannya. Dari posisi ini, saya bisa melihat dengan jelas batang kejantanan saya basah kuyup dan bibir kemaluan tante tertarik keluar masuk. Tangan saya menjangkau ke depan, meremas buah dadanya yang menggantung besar dan bergoyang menggeletar, nafas tante mendengus desah. " Oh ... yeaahhh....!" 

Akhirnya meledak ledak lagi dan tante rupanya sudah lebih dulu orgasme. Setelah itu saya mandikan tante saya tersayang . Mulai detik itu, saya punya tugas tambahan baru.
Setelah tante ku keluar dari rumah sakit kamipun sering melakukan hubungan sex ini di rumah tanteku. END.

Artikel Terkait

Cerita Sex Gara Gara Sakit Perut Bercinta Sama Tanteku
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email