Sabtu, 02 September 2017

Cerita Sex Ngentot Sama Panitia Kampus Cantik Dan Sexy


Ngentot Sama Panitia Cantik Sexy Ini

- Waktu situ saya baru saja menjadi mahasiswa semester satu sebuah perguruan tignggi komputer terkenal di suatu Kota. Seluruh mahasiswa baru ketika itu di wajibkan ikut kegiatan jambore dan Bakti Sosial yang diadakan di sebuah area perkemahan di daerah itu.

Pada hari yang di tentukan, siang hari kami semua bersiap siap di kampus tercinta, kemudian segera di berangkatkan dengan menggunakan beberapa truk bak terbuka. Setelah menempuh perjalanan lebih kurang tiga sampai empat jam, diakibatkan ada salah satu truk yang salah jalan sehingga semua truk lain harus diam menunggu sejenak di suatu tempat, akhirnya kami tiba di tempat tujuan kami.

Hari sudah mulai gelap. Kulihat sekeliling kami. Uhh, serem juga. Suasana sunyi dan gelap, maklum di daerah pegunungan yang tidak terlalu banyak penduduknya. Yang terdengar hanya suara mesin diesel truk yang cukup berisik.

Akhirnya dengan kovoi truk satu persatu, kamu menuju tempat terbuka sebagai tempat parkir truk truk yang kami tumpangi tersebut. Sudah sampai?, Belum! kami masih harus berjalan kaki lagi beberapa jauh melalui jalan setapak untuk mencapai tempat dimana kami akan mendirikan tenda tenda kami.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam saat kami memasuki area perkemahan. Wah! Ternyata area perkemahan sudah diterangi oleh beberapa lampu sorot yang cukup besar kekuatannya, yang sudah di siapkan oleh tim panitia yang telah mendahului kami ke sana satu hari sebelumnya. Mereka juga telah mendirikan dua buah MCK darurat. Satu khusus cewek dan satu khusus cowok.

Dengan tubuh sedikit letih akibat perjalanan yang cukup jauh, kami pun mendirikan tenda masing masing dengan bimbingan beberapa orang panitia. Satu tenda diisi oleh satu grup yang terdiri dari empat sampai lima orang cewek dan cowok di pisah tenda. Katanya sih, takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan! Saya memang sial, grup saya semuanya terdiri dari anak anak yang belum saya kenal.

Saya memang orangnya pemalu dan agak penakut, sehingga kurang cepat dalam bergaul. Setelah makan malam dan sedikit waktu istirahat, diadakan briefing mengenai jadwal kegiatan jambaksos di hari hari berikutnya. Briefing ini salah satuny acara yang di adakan pada hari pertama.

Tengah mengikuti briefing, tiba tiba saya merasa ingin buang air kecil. Saya ragu ragu untuk turun ke MCK yang didirikan di tepi sungai yang mengalir dekat perkemahan kami. SSaya yang memang dasar penakut, urung ke MCK tersebut, Habis itu jalan ke sana cukup jauh lagipula gelap sekali.

Sementara untuk meminta dampingan salah seorang panitia malu rasanya. Akhirnya saya putuskan pergi kebalik semak semak yang sekelilingnya sepi dan agak tersembunyi serta agak jauh dari kerumunan orang orang yang sedang mengikuti briefing.

"Ahh.. " Lega rasanya setelahsaya mengeluarkan seluruh isi kantung kemih saya. Mungkin kalau di tampung di botol, setengah liter ada. memang menahan pipis dari waktu masih di daerah Bogor saat perjalanan menuju kemari. Apalagi di tunjang oleh dinginnya udara pegunungan di sini sampai ke sumsum tulang.

"Hi hi hi..., Hei ngapain kamu di situ?"

Tampak dua orang panitia datang ke arah saya sambil cengengesan. Saya mengenal mereka, yang satu namanya Sofy (nama samaran), yang rambutnya sepundak sedikit kecoklatan, sedangkan yang rambutnya hitam pekat di potong pendel adah dewi (juga nama samaran), Kedua duanya tinggi tubuhnya hampir sama.

Sama sama cantik dan sama sama sensual. Payudara merekapun termasuk berukuran besar dan membulat, dengan milik Dewi sedikit lebih besar ketimbang milik Sofy. Ini kelihatan dari balik kaus oblong cukup ketat yang mereka kenakan. Mereka berdua adalah anggota seksi P3K.

“Saya.., saya lagi buang air, Kak”, jawab saya dengan takut takut. Tapi Sofy dan Dewi malah mendekati dan melompat turun ke tempat persembunyian saya yang letaknya sedikit di bawah areal perkemahan itu.

“Kenapa kamu pipis di sini, hah?, Bukannya kita sudah punya MCK sendiri di sana?”, tanya Sofy.

“Habis, saya takut, Kak.” Saya masukkan penis saya dan saya naikkan kait retsleting celana saya. Sofy dan Dewi tertawa melihat perbuatan saya.

“Ettt! Ini garasi jangan ditutup dulu”, kata Dewi sambil meremas selangkangan saya. Ouh! Kemudian tangannya membuka kembali retsleting yang sempat saya tutup.

“Wow! Fy, lihat, doi nggak pake celana dalam!”, Saya memang jarang mengenakan celana dalam bila pergi ke mana mana.

“Mana, Wi? Gue mau lihat”, sahut Sofy mendekati selangkangan saya. Dewi memberi tempat kepada Sofy. Sofy memasukkan tangan kanannya ke dalam celah ritsluiting saya. Dia mengelus ngelus senjata saya dengan tangannya yang hangat, membuat saya mulai menggelinjang menahan nikmat.

“Wi, doi belum disunat! Kamu pernah main sama penis yang belum disunat?”, Sofy mengeluarkan penis saya dari dalam sangkarnya. Dewi hanya mengangkat bahunya saja.

“Ehh, Oom Senang. Ini hukuman kamu karena sudah buang air sembarangan! Sekarang kamu diam aja yah!”, kata Sofy sedikit melotot.

Sofy yang merangsang mendekatkan penis saya ke mulutnya. Beberapa detik kemudian mulutnya telah asyik melumat penis saya. Ah, penis saya itu semakin mengeras. Ini menambah keasyikan tersendiri bagi Sofy yang terus mengulum penis saya yang meskipun tidak terlalu panjang namun berdiameter cukup besar. Mata saya hampir mencelat keluar sewaktu Sofy menjilat jilati ujung penis saya yang tegang menjulang. Gelitikkan lidahnya yang nikmat mulai membangkitkan gairah birahi saya yang selama ini terpendam.

“Fy! Bagi dong gue! Jangan kamu habisin sendiri!”, Dewi tidak mau kalah.

Ia mengarahkan tangannya ke belakang pinggang saya, lalu dipelorotkannya celana panjang saya ke bawah sehingga menampakkan penis saya yang tampak sudah siap tempur. Dinginnya udara malam yang menusuk kulit paha saya yang telanjang tidak terasa, terhapus oleh kenikmatan yang sedang saya alami di selangkangan saya.

Kemudian Dewi mendekatkan bibirnya yang ranum dengan sapuan lipstik tipis ke penis saya. Lalu dengan lahapnya mereka berdua menguasai penis saya dengan kuluman dan jilatan lidah mereka yang bertubi tubi, membuat tubuh saya seperti tersentak sentak merasakan kenikmatan yang aduhai ini.

“aah.., Kak.., saya sudah mau keluar..”, kata saya mendesah desah.

Tapi Sofy dan Dewi tidak mempedulikannya. Mereka masih asyik menjelajahi seluruh permukaan selangkangan saya dengan mulut dan lidah mereka yang seperti ular. Akhirnya dengan dua tiga kali kedutan, saya memuntahkan seluruh cairan kental isi penis saya ke wajah Sofy.

“Ma.. Maaf, Kak. Saya nggak sengaja.” Sofy yang merangsang  bukannya marah melainkan malah tersenyum senang. Dijilatinya air mani saya yang ada di wajahnya.

Mengetahui bahwa dirinya tidak kebagian cairan nikmat saya, Dewi menjulur julurkan lidahnya ke arah wajah Sofy. Ia ikut menjilat jilati wajah Sofy seperti meminta bagian. Sofy tampaknya mengalah. Tiba tiba bibirnya yang merah merekah mencium bibir Dewi. Dan Dewi pun membalasnya. Sementara tangannya mulai meremas remas dua tonjolan bulat yang ada di dada Sofy yang merangsang .

“Ah.. Wi... Terusin.. Ah..”

Persetujuan Sofy ini membuat Dewi melanjutkan kegiatannya. Ia melepaskan kaus oblong yang dikenakan Sofy. Kemudian tangan kirinya diselipkan ke balik BH Sofy yang berwarna putih. Diremas remasnya payudara mulus Sofy yang bulat membusung. Sesudah itu tangannya beralih ke punggung Sofy. Dibukanya pengikat BH Sofy.

Dan tak terhalangi lagi toket Sofy yang montok seperti buah mangga harumanis yang ranum, dengan puting susunya yang tinggi menjulang menggemaskan dikeliling oleh lingkaran kemerahan yang cukup lebar. Tanpa mau melepaskan kesempatan emas ini, mulut Dewi langsung melumat puting susu Sofy yang mulai menegang.

Dengan lidahnya yang menjulur julur seperti ular, dijilatinya ujung puting susu yang menggairahkan itu. Sekali sekali disedotnya puting susu itu, membuat mata Sofy mendelik kenikmatan. Melihat perbuatan kedua senior saya itu, tak saya sadari, penis saya yang tadi sudah loyo bangkit kembali dan semakin mengeras.

Sekonyong konyong Sofy yang merangsang melepaskan diri dari jamahan Dewi. Ia memandangi temannya dengan wajah seperti memohon. Dewi pun memahami apa maksud Sofy. Ia menanggalkan semua pakaian yang dikenakannya, lalu merebahkan tubuh bugilnya yang mulus di rumput dengan beralaskan pakaian yang telah dilepasnya tadi.

Mulut Sofy langsung menyergap payudara Dewi yang berukuran besar laksana buah pepaya bangkok tapi tampak kenyal dan kencang. Lidahnya menjelajahi setiap inci bagian payudara temannya yang memang indah dan membusung itu, termasuk celah celah yang membelah kedua bukit kembar dengan ujungnya yang mencuat tinggi itu.

Dengan mahir Sofy menggesek gesekkan ujung lidahnya yang basah ke ujung puting susu Dewi yang tinggi dan keras, membuat Dewi menggerinjal keras sementara mulutnya mendesis desis bak ular yang siap menerkam mangsanya. Sementara tangan kirinya menelusuri selangkangan Dewi. Ia mempermainkan clitoris memerah yang ada di bibir vagina Dewi.

Diusap usapnya daging kecil pembawa nikmat itu dengan halusnya dengan jari tengahnya. Diimbangi dengan gerakan naik turun pantat Dewi yang bahenol itu. Kemudian dengan sekali gerakan, Sofy menyodokkan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manisnya sekaligus ke dalam vagina Dewi, membuat tubuh temannya ini terhentak keras ke atas.

Dewi tampak memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang tidak bisa ditandingi oleh apapun di dunia ini ketika Sofy memainkan ketiga jarinya itu masuk keluar vagina Dewi, makin lama makin cepat. Menyaksikan pemandangan yang indah ini, insting kelaki lakian saya mendorong saya menghampiri kedua cewek yang tengah dilanda nafsu birahi itu. Dengan sedikit rasa takut dan ragu , saya pegang pinggang Sofy yang merangsang .

Setelah menyadari tidak adanya penolakan, membuat rasa keberanian saya timbul, ditambah oleh rasa aneh di selangkangan saya yang sudah minta untuk dilampiaskan. Saya membuka retsleting celana panjang Sofy kemudian saya turunkan celana panjang itu berikut celana dalam yang dipakainya sampai sebatas mata kaki.

Seketika itu juga tercium aroma khas nan segar dari selangkangan Sofy yang terpampang bebas. Tanpa menunda nunda lagi, saya segera menghunjamkan penis saya ke dalam vagina Sofy yang merangsang  dengan keras dari belakang, membuat cewek itu menjerit kecil,

“Ouuhh..”
“Ah.., terusin.., lebih kencang.., lebih dalam..,. Ouhh..”,

Desah desahan penuh kenikmatan dari Sofy membuat saya tambah bernafsu. Saya semakin mempertinggi intensitas masuk keluarnya gerakan penis saya di dalam vagina Sofy yang merangsang, mengakibatkan tubuh molek gadis itu berguncang guncang dengan keras.

Kedua payudaranya yang menggantung molek di dadanya dan ikut bergoyang goyang mengimbangi guncangan tubuhnya sedang dilumat oleh Dewi. Puting susunya yang menjulang itu tengah diisap isap oleh temannya, semakin membuat Sofy mendesah desah hebat.

Sementara di bagian bawah, saya masih mempermainkan penis saya terus menerus di dalam vaginanya, membuat Sofy kehilangan keseimbangan. Tubuhnya yang putih dan mulus jatuh menindih tubuh Dewi yang ada di bawahnya. Namun ini tidak menghentikan permainan kita.

“uuh.., Kak.., Saya sudah mau keluar.., Mau.., di dalam.., atau.., di luar..?”, Saya merasakan sudah tidak mampu lagi menahan gejolak yang ada di burun saya.

“hh.., Di dalam aja.., Ouhh..”, jawab Sofy yang merangsang sambil terus menggerinjal.

Akhirnya permainan kita usai sudah, diakhiri dengan ditembakkannya lagi cairan cairan kental berwarna putih dari penis saya ke dalam vagina Sofy. Saya dengan penis masih berada di dalam vagina Sofy terkulai lemas di samping tubuh cewek itu yang dengan lemas masih menindih tubuh Dewi yang kelihatannya kurang puas.Cerita Dewasa

“Kamu masih punya hutang lho sama gue”, kata Dewi mengingatkan saya. Saya tidak menjawab, hanya mengangguk saja.

Lima menit lamanya kami terdiam. Setelah itu kami bangkit dan membereskan pakaian kami kembali, bersamaan dengan selesainya acara briefing malam itu. Dengan mengendap endap setelah menengok ke sekeliling terlebih dahulu kami bertiga keluar dari tempat persembunyian kami.

Kemudian dengan perasaan sepertinya tidak pernah terjadi apa apa, kami kembali ke tenda kami masing masing untuk bergabung dengan teman teman lainnya. END




Artikel Terkait

Cerita Sex Ngentot Sama Panitia Kampus Cantik Dan Sexy
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email