- Cerita Dewasa Karena hal yang sejujurnya tak saya bagikan tapi gimana lagi karena hobyku juga menulis dan saya mengalami pengalaman yang begitu indah, saya mencoba untuk menuliskan kembali dan mengingatnya , saya di kantor mempunyai sekretaris yang bernama Yunny memang dia selalu menemaniku setiap aku lembura di kantor.
Tapi seminggu yang lalu Yunny mengeluh karena kelelahen karena pekerjaan semakin banyak, dan karena menjadi sekretaris pribadi dia mau tak mau harus mengetahui bisnis kantorku secara mendalam dari situ Yunny merasa repot untuk menyelesaikan tugasnya dan tanggung jawabnya, karena terus menerus dia mengeluh maka dari itu saya meminta dia untuk mencari assisten baru untuk menyelesaikan pekerjaan.
Yunny amat antusias sebab saya mengijinkannya mencari asisten, tentu saja ia tak akan lupa dengan pesanku bahwa asistennya harus dapat memuaskan saya baik pekerjaannya maupun sexnya.
Yunny cuma tertawa waktu mendengar permintaanku itu. Saya juga yakin bahwa tak terlalu sulit untuk menerima sekretaris yang sehebat Yunny luar dalam, sebab saya berani membayar amat mahal untuk pelayanan mereka, tapi yang menarik bagiku yaitu kesempatan untuk menguji mereka secara langsung. Sebab disinilah selera petualanganku akan terpuaskan dengan menggoda para calon sekretaris itu.
Sesudah melalui screening yang ketat oleh personalia, Yunny akhirnya menyetujui 6 calon asisten yang untuk itu dimintanya saya untuk menguji segera mereka itu. Yunny terus-menerus tersenyum saat ia menceritakan betapa cantiknya para calon sekretaris yang melamar & pasti saya akan bingung untuk memilihnya.
Saya pun cuma tertawa sebab saya yakin pikiran Yunny telah ngeres saja. Dalam hati saya telah tak sabar menunggu jam makan siang, sebab sesudah itu para calon pegawaiku ini akan menghadapku.
Saat saya kembali ke kantor sesudah makan siang, kulihat diruang tunggu telah berderet duduk sebagian gadis yang semuanya berdandan rapi. Dari pandangan pertama saya mengakui bahwa mereka rata-rata cantik cuma saja kelihatannya jika umurnya masih muda.
Mereka semua memandangku dengan penuh harap sambil berusaha menunjukkan senyum termanis yang mereka punya, saya membalas senyum mereka & segera masuk ke ruanganku. Yunny yang telah menunggu , segera mendatangiku & menanyakan apakah saya telah siap untuk mulai wawancara.
Saya mengangguk tapi kusempatkan untuk bertanya pada Yunny , apakah semuanya masih perawan, Yunny menjawab bahwa perasaan ia ada dua yang masih perawan yaitu yang namanya Yunny & Mayang, jika yang lainnya kelihatannya telah punya pengalaman.
Yang pertama masuk seorang gadis memakai rok ketat berwarna biru tua, wajahnya cantik dengan tubuh yang tinggi langsing. Dengan penuh hangat ia menjabat tanganku & duduk didepanku sambil menyerahkan berkas wawancara dari staffku sebelumnya.
Kubaca namanya yaitu Fenny ia lulusan Akademi Sekretaris yang terkenal di kota Bandung umurnya baru 21 tahun.Sesudah mengetahui jati dirinya saya menutup map itu & memandangnya tajam.
Fenny menatap pandanganku dengan berani walaupun tetap sopan. Saya segera menanyainya dengan sebagian hal yang umum mengenai kemampuannya, sementara matsaya dengan teliti memandang wajah serta badannya. Saya kurang suka dengan Fenny ini sebab badannya terlalu langsing walaupun susunya kelihatan cukup montok untuk badan selangsing ia itu.
Sesudah ia tak begitu canggung berbicara denganku, saya mulai memasang jebakanku, kutawari ia untuk merokok, Fenny kaget mendengar tawaranku itu, dengan ragu-ragu ia memandangku. saat kukatakan bahwa jika ia memang biasa merokok boleh saja merokok agar bisa lebih santai berbicara, barulah ia berani mengambil sebatang Marlboro yang kusodorkan.
Saat kutanyakan apakah ia berkebaratan jika saya bertanya hal hal yang bersifat pribadi, ia segera menggelengkan kepalanya tanda tak keberatan. Saya tersenyum sambil membetulkan dudukku.
“Apakah Fenny telah punya pacar?,” Fenny tersenyum & menganggukkan kepalanya.
“Apakah pacar Fenny juga tinggal di Bandung?.”
“Tak Mas, pacar saya ada di Jakarta.”
“Oh, makanya Fenny kepengen kerja di Jakarta ya?” Fenny lagi-lagi mengangguk & tersenyum manis.
“Apakah ini pacar Fenny yang pertama ataukah sebelumnya telah sering berpacaran?”
“Sering Mas, tapi semuanya telah putus sebab gag cocok!.”
Saya tersenyum & bertanya lagi,
“Selama berpacaran, apa saja yang dilakukan oleh Fenny ?.”
“Maksud Mas bagaimana ya?,” Fenny balas bertanya.
“Maksud saya, apakah cuma sekedar omong-omong, atau dengan tindakan tindakan lain?” Fenny terdiam & cuma tersenyum mendengar pertanyaanku yang mulai terarah itu.
“Sebagai seorang sekretaris, Fenny harus bisa menyimpan rahasia perusahaan secara maksimal, maka bagi Mas , jika Fenny bisa berkata jujur mengenai diri Fenny , berarti juga Fenny bisa dipercaya untuk memegang rahasia perusahaan!.”
Mendengar itu Fenny baru berani menjawab,
“Ya kadang kadang omong-omong, kadang-kadang juga yang lainnya Mas !.”
“Yang lainnya bagaimana?” kejarku, Fenny tak menjawab tapi cuma senyum saja.
“Apa berciuman?” Fenny mengangguk.
“Apakah pacar Fenny suka meremas-remas toket Fenny ?” dengan wajah sedikit malu Fenny mengangguk.
“Kini coba jujur pada Mas ya, apakah Fenny pernah berhubungan seks?” dengan wajah yang makin merah Fenny menganggukkan kepalanya.
Kukejar lagi dengan pertanyaan,
“Telah dengan berapa pria Fenny berhubungan seks?”,
“Empat orang Mas!”jawab Fenny . Saya tak terlalu terkejut dengan
pengakuan Fenny ini, tapi sebab saya tak terlalu tertarik dengan Fenny , maka saya tak berusaha untuk mengajaknya untuk main, saya cuma ingin mengetahui keadaan Fenny luar dalam & nantinya memberi ia duit agar supaya jika toh ia tak kuterima maka saya tak dituntutnya macam-macam.
Dari laci meja saya kukeluarkan sebendel uang limapuluh ribuan senilai 5 juta rupiah, saya berkata kepada Fenny , bahwa saya ingin melihat ia membuka pakaiannya agar saya dapat lebih mengenal ia secara nyata, untuk itu akan kuberikan uang 5 juta rupiah yang ada di depannya itu.
Jika nanti ia diterima, maka uang itu tetap menjadi miliknya, sedangkan jika tak maka uang itu sebagai hadiah dariku. Fenny ternganga mendengar perintahku yang tak pernah didengarnya itu, tapi ia benar-benar siap untuk apapun rupanya.Dengan agak gemetar ia berdiri & mulai membuka pakaiannya satu persatu, saya cuma duduk saja di depannya.
Seperti yang kuduga buah dada Fenny cukup montok untuk badan ceking seperti itu, ketiaknya juga bersih mulus tanpa bulu selembarpun, saat BH-nya dilepas, tampaklah buah dadanya yang kelihatannya telah agak mengendur & penuh dengan kecupan merah. Dari situ saya yakin jika Fenny ini doyan main!
Saat Fenny membuka rok & sekaligus celana dalamnya, kontolku agak tegang juga, sebab selangkangan Fenny ditumbuhi dengan bulu yang cukup rimbun. Sesudah telanjang, Fenny berdiri mematung di depanku sambil tersenyum & menunduk.
Saya berdiri mendekati ia & menyentuh susunya yang kurasakan agak empuk begitu juga dengan pantatnya, saat kuraba bulu memeknya, Fenny merangkulku seperti orang yang kaget.
Saya diam saja, cuma jariku yang mulai menyelinap di antara celah pacuma mencari liang memeknya. Fenny mengerang saat jariku menyentuh clitorisnya, tangannya meremas-remas bahuku tanpa berkata apa-apa. Saya merasa semuanya telah cukup, maka saya kembali duduk di kursiku & kusuruh ia kembali berpakaian.
Sesudah kuberikan uang dalam amplop itu, kuucapkan terima kasih & kuminta Fenny menunggu kabar dari personalia. Fenny juga mengucapkan terima kasih & meninggalkanku. Sesudah itu masuk berturut-turut, Meity, Retno, Rina & Mayang yang perkiraan Yunny masih perawan.
Meity, Retno maupun Rina semuanya juga kuberi hadiah 5 juta rupiah setiap kali mereka telanjang bulat di depanku, semuanya berbadan bagus dengan susu yang montok, benar-benar berat bagiku untuk menahan diri menghadapi memek yang masih muda & segar seperti milik mereka itu.
Saat Rina telanjang di depanku saya tak tahan untuk tak menciumi memeknya yang berwarna merah muda itu, kujilati clitorisnya sampai Rina merintih-rintih, begitu juga dengan Retno yang sempat merasakan tusukan kontolku walaupun cuma sampai dasar & segera kucabut kembali.
Mayang yang diduga Yunny perawan ternyata juga telah tak perawan, justru cewek satu ini yang berani terang-terangan mengajakku untuk main tapi saya ragu-ragu sebab saya cuma mau main dengan calon pegawai yang betul-betul akan kuterima saja, yang lainnya cukup main-main saja.
Kesabaran & ketahananku akhirnya berbuah juga, saat calon sekretarisku yang bernama Indah masuk, saya merasakan jika inilah cewek yang tepat untuk mendampingi Yunny sebagai sekretaris, matsaya dengan tak sungkan-sungkan melahap wajah & tubuh Indah yang tinggi besar itu.
Wajahnya cantik Khas Jawa, hidungnya mancung & kulitnya putih, bibirnya amat sensual dengan lipstick merah tua. Blousenya yang berpotongan rendah dilapisi jas berwarna biru tua, sepintas saya dapat melihat lekuk buah dadanya yang dalam menandakan jika buah dada pemiliknya montok.
Dari penampilannya, sepertinya cewek yang satu ini alim, tapi saya yakin jika sesungguhnya ia ini super hot & amat sesuai dengan seleraku.
Pandanganku yang jalang itu, tak membuat ia rikuh, malah ia tersenyum manja waktu mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tangannya empuk & hangat sekali, begitu juga dengan suaranya yang agak bernada bass itu. Semuanya amat memuaskan seleraku, cuma kini tergantung bagaimana saya dapat mengolah agar ia dapat saya sikat & selanjutnya akan kupakai untuk mengatasi Yunny.
Pikiranku telah membayangkan jika mereka berdua saya sikat sekaligus diruang ini, pasti asyik.Sesudah berbasa basi dengan menanyakan sebagian hal yang sifatnya formil, saya mulai menanyakan hal hal yang sensitif, sebab begitu bernafsu akau merasakan jika suarsaya agak gemetar, tapi justru yang kulihat Indah malah tersenyum melihat gayaku.
“Indah keberatan nggak jika saya tanya hal hal yang sifatnya pribadi, sebab sebagai tangan kanan Mas, tentunya Mas juga ingin tahu hal hal seperti itu.”
“Tentu saja boleh Mas , silakan Mas tanya apa saja!”, Saya menelan ludah mendengar jawaban Indah yang menantang itu.
“Indah tingginya berapa ya?”.
“Seratus tujuh puluh enam senti Mas.”
“Berapa ukuran vital Indah ?”.
“Dada 36, pinggang 30, pinggul 38,” Saya tersenyum mendengar ukuran vitalnya yang hebat itu, Indah juga menyeringai melihat saya tersenyum itu.
“Masak dada Indah sebesar itu, kelihatannya kok nggak ya?”.
“Benar kok Mas, Indah nggak bohong,” jawabnya merajuk.
“Coba Indah buka jasnya, biar Mas bisa melihat lebih jelas!.” Tanpa ragu-ragu Indah berdiri & melepas jasnya, ternyata Blouse Indah tak berlengan sehingga saya dapat melihat lengannya yang putih mulus itu.
Memang sesudah Indah cuma memakai blouse, baru kelihatan jika susunya memang besar. Saat kusuruh Indah mengangkat lengannya, kelihatan juga jika ketiaknya penuh bulu yang amat saya sukai. Saya makin bernafsu melihat tubuh Indah yang sip ini, tapi saya masih harus berusaha agar Indah benar benar dapat kutiduri, karenanya saya masih harus terus berusaha.
“Apakah Indah pernah melihat blue film?”.
“Pernah Mas.”
“Sering?”.
“Sering.”
“Coba ceritakan pada Mas apa yang kamu sukai jika nonton blue film itu!” Indah pertamanya agak ragu untuk menjawab, tapi akhirnya keluar juga jawabannya.
“Indah senang jika mereka melakukan adegan pemanasan, & juga melihat mimik muka ceweknya jika puas!” Saya rasanya telah tak tahan lagi ingin menubruk Indah , tapi saya masih menahan diri.
“Indah , coba ya Bra nys dilepas, Mas ingin melihat buah dada Indah !”.
“Apa blousenya juga dilepas Mas?”.
“Terserah!”. Kembali Indah berdiri, ia dengan tenang membuka blousenya serta kemudian melepas pengait behanya.
Benar-benar fantastis toket Indah , besar, montok, putih tapi sedikit kendor. Saya sejenak terpana memandangnya, tapi saya segera dapat menguasai diriku & berdiri & berjalan memutari mejsaya mendekati Indah . Tanpa ragu kedua tanganku segera meremas toket Indah dengan lembut. Indah cuma diam saja, merasakan empuknya toket Indah saya tahu jika ia telah tak gadis lagi.
Remasan tanganku ke toket Indah menyebabkan puting susunya mulai mengeras, saya menyelusupkan tanganku ke ketiaknya & mengangkat lengannya tinggi-tinggi, kuperhatikan ketiaknya yang penuh dengan bulu hitam itu & tanpa sadar saya telah menciuminya.
Saat itulah Indah mulai mendesah kegelian, saya terus menciumi bulu ketiaknya yang berbau harum oleh sebab deodorant itu untuk kemudian ciumanku mulai mengarah keputing susunya. Indah dengan agak berbisik berkata,
“Mas , nanti ada yang melihat lho, Indah takut!”, Saya mana peduli dengan semua itu. Justru sambil mengulum puting susunya saya mulai melepaskan rok yang dipakainya. Dengan mudah kulepaskan rok bawah Indah demikian juga dengan celana dalamnya, saat kuraba selangkangan Indah dapat kurasakan ketebalan bulu memeknya di telapak tanganku, saat jariku menyelinap ke dalam memeknya. Indah makin menggelinjang & meremas pundakku tanpa bersuara sedikitpun. Sebab saya tahu waktuku cuma sebentar, maka saya menghentikan ciumanku & mulai melepasi pakaianku sendiri.
Indah cuma berdiri saja melihat saya melepaskan semua pakaianku itu, matanya terbeliak saat kulepas celana dalamku sehingga kontolku tersembul keluar.
Dengan terbata-bata ia berkata
“Mas saya takut Mas , punya Mas besar sekali, nanti nggak cukup lho Mas , saya baru sebagian kali bercinta!” Saya berbisik agar ia tak takut sebab saya akan hati hati & kujamin ia tak merasa sakit.Kubaringkan Indah di sofa yang ada di kantorku, & saya kembali ke mejaku. Tanpa diketahui
Indah saya memejet interkom untuk memanggil Yunny , Yunny yang telah mengerti dengan kode dari saya segera masuk ke ruanganku dengan tenangnya. Tapi lain dengan Indah yang segera meloncat kaget dengan wajah pucat pasi & kebingungan mencari penutup tubuh.
“Indah nggak usah takut, toh nanti jika kamu kerja juga bersama dengan Mbak Yunny , jadi rahasiamu juga jadi rahasia Mbak Yunny ya?”., Indah cuma diam saja dengan wajah merah menatap Yunny yang tersenyum manis kepadanya.
Saat kutanyakan dimana kondom yang kubutuhkan, Yunny mengeluarkannya dari ssaya & membukanya untuk kemudian dengan berjongkok ia memasangnya di kontolku yang telah berdiri ke saya itu, sebab memang tujuannya agar supaya Indah tak rikuh dengan dirinya,
Yunny secara sengaja mengulum kontolku dulu sebelum memasang kondom bahkan dengan demonstratif ia menelan seluruh kontolku hingga tinggal biji pelirku saja. Indah memandang semua itu dengan wajah merah padam, entah sebab malu atau sebab nafsunya yang telah naik.
Yang pasti ia diam saja saat Yunny duduk di atas meja kerjsaya sementara saya mendekatinya, kurenggangkan kaki Indah sehingga memeknya kelihatan merekah merah tua.Pelan-pelan kusapukan lidahku kepinggir memek Indah , Indah segera mendesah & mendorong kepalaku, saya diam saja malahan kuteruskan jilatanku pada clitorisnya yang bulat itu, Indah merintih rintih kegelian, tanganku tak tinggal diam juga ikut meremas remas susunya yang montok itu.
Indah dengan gemetar meraih kontolku & diremasnya kontolku dengan gemas sekali. Saya juga kasihan melihat Indah yang demikian kebingungan sebab merasakan kegelian yang luar biasa itu, tapi tujuanku sesungguhnya agar ia tak terlalu merasa sakit jika kontolku yang gede itu menembus memeknya.
Segera saja saya mengarahkan kontolku ke liang memeknya yang telah basah kuyup & merekah itu, saat kulihat ujungnya telah terselip diantara bibir memek Indah , pelan-pelan kutekan masuk. Indah menggigit bibirnya sementara tangannya memegang pantatku entah mau menahan atau malahan mendorong, yang pasti kontolku dengan pelan berhasil juga masuk seluruhnya ke dalam liang memeknya.
Memek Indah terasa legit sekali, rasa hangat yang menjepit kontolku membuat saya menggigit bibir sebab enaknya. Tapi seperti yang kuduga, Indah kurang berpengalaman dalam persetubuhan, sebab walaupun kontolku telah mentok menyentuh leher rahimnya, ia diam saja bahkan menutup matanya.Saya berbisik di telinganya agar Indah juga menggerakkan pantatnya, tapi Indah tetap diam saja.
Gerakan kontolku naik turun membuat memek Indah bertambah basah & becek, saya benar-benar kecewa dengan memek Indah ini, rasanya saya ingin mencabut kontolku & Indah ke memek Yunny yang pasti lebih pulen dibanding punya Indah itu, tapi saya tak mau melukai perasaan Indah.
Dengan agak tergesa-gesa saya mempercepat genjotanku agar saya segera mencapai puncak kenikmatanku, tapi dasar masih belum berpengalaman, tiba-tiba saja Indah merintih keras, sementara kurasakan memeknya mengejang.
Rupanya Indah telah mencapai puncak kepuasannya, badannya berkeringat & kakinya erat melingkar dipantatku. Dengan sebagian sentakan lagi, akupun memuntahkan air maniku yang tertampung dalam kondom yang kupakai. Begitu rasa geli mulai hilang dari ujung kontolku, saya segera mencabut kontolku & kusuruh Yunny mengajak Indah untuk keluar dari ruanganku.
Yunny tersenyum melihatku, ia tahu bahwa saya kurang puas dengan permainan Indah, pasti nantinya Yunny harus bekerja keras untuk mendidik Indah agar tahu selersaya dalam bermain main! Kuingatkan Yunny agar tak lupa memberi Indah uang serta memanggilnya lagi untuk masuk kerja. selesai
![]() |
Cerita Dewasa Sex Sekretaris dan Asisten Bohay |
Yunny amat antusias sebab saya mengijinkannya mencari asisten, tentu saja ia tak akan lupa dengan pesanku bahwa asistennya harus dapat memuaskan saya baik pekerjaannya maupun sexnya.
Yunny cuma tertawa waktu mendengar permintaanku itu. Saya juga yakin bahwa tak terlalu sulit untuk menerima sekretaris yang sehebat Yunny luar dalam, sebab saya berani membayar amat mahal untuk pelayanan mereka, tapi yang menarik bagiku yaitu kesempatan untuk menguji mereka secara langsung. Sebab disinilah selera petualanganku akan terpuaskan dengan menggoda para calon sekretaris itu.
Sesudah melalui screening yang ketat oleh personalia, Yunny akhirnya menyetujui 6 calon asisten yang untuk itu dimintanya saya untuk menguji segera mereka itu. Yunny terus-menerus tersenyum saat ia menceritakan betapa cantiknya para calon sekretaris yang melamar & pasti saya akan bingung untuk memilihnya.
Saya pun cuma tertawa sebab saya yakin pikiran Yunny telah ngeres saja. Dalam hati saya telah tak sabar menunggu jam makan siang, sebab sesudah itu para calon pegawaiku ini akan menghadapku.
Saat saya kembali ke kantor sesudah makan siang, kulihat diruang tunggu telah berderet duduk sebagian gadis yang semuanya berdandan rapi. Dari pandangan pertama saya mengakui bahwa mereka rata-rata cantik cuma saja kelihatannya jika umurnya masih muda.
Mereka semua memandangku dengan penuh harap sambil berusaha menunjukkan senyum termanis yang mereka punya, saya membalas senyum mereka & segera masuk ke ruanganku. Yunny yang telah menunggu , segera mendatangiku & menanyakan apakah saya telah siap untuk mulai wawancara.
Saya mengangguk tapi kusempatkan untuk bertanya pada Yunny , apakah semuanya masih perawan, Yunny menjawab bahwa perasaan ia ada dua yang masih perawan yaitu yang namanya Yunny & Mayang, jika yang lainnya kelihatannya telah punya pengalaman.
Yang pertama masuk seorang gadis memakai rok ketat berwarna biru tua, wajahnya cantik dengan tubuh yang tinggi langsing. Dengan penuh hangat ia menjabat tanganku & duduk didepanku sambil menyerahkan berkas wawancara dari staffku sebelumnya.
Kubaca namanya yaitu Fenny ia lulusan Akademi Sekretaris yang terkenal di kota Bandung umurnya baru 21 tahun.Sesudah mengetahui jati dirinya saya menutup map itu & memandangnya tajam.
Fenny menatap pandanganku dengan berani walaupun tetap sopan. Saya segera menanyainya dengan sebagian hal yang umum mengenai kemampuannya, sementara matsaya dengan teliti memandang wajah serta badannya. Saya kurang suka dengan Fenny ini sebab badannya terlalu langsing walaupun susunya kelihatan cukup montok untuk badan selangsing ia itu.
Sesudah ia tak begitu canggung berbicara denganku, saya mulai memasang jebakanku, kutawari ia untuk merokok, Fenny kaget mendengar tawaranku itu, dengan ragu-ragu ia memandangku. saat kukatakan bahwa jika ia memang biasa merokok boleh saja merokok agar bisa lebih santai berbicara, barulah ia berani mengambil sebatang Marlboro yang kusodorkan.
Saat kutanyakan apakah ia berkebaratan jika saya bertanya hal hal yang bersifat pribadi, ia segera menggelengkan kepalanya tanda tak keberatan. Saya tersenyum sambil membetulkan dudukku.
“Apakah Fenny telah punya pacar?,” Fenny tersenyum & menganggukkan kepalanya.
“Apakah pacar Fenny juga tinggal di Bandung?.”
“Tak Mas, pacar saya ada di Jakarta.”
“Oh, makanya Fenny kepengen kerja di Jakarta ya?” Fenny lagi-lagi mengangguk & tersenyum manis.
“Apakah ini pacar Fenny yang pertama ataukah sebelumnya telah sering berpacaran?”
“Sering Mas, tapi semuanya telah putus sebab gag cocok!.”
Saya tersenyum & bertanya lagi,
“Selama berpacaran, apa saja yang dilakukan oleh Fenny ?.”
“Maksud Mas bagaimana ya?,” Fenny balas bertanya.
“Maksud saya, apakah cuma sekedar omong-omong, atau dengan tindakan tindakan lain?” Fenny terdiam & cuma tersenyum mendengar pertanyaanku yang mulai terarah itu.
“Sebagai seorang sekretaris, Fenny harus bisa menyimpan rahasia perusahaan secara maksimal, maka bagi Mas , jika Fenny bisa berkata jujur mengenai diri Fenny , berarti juga Fenny bisa dipercaya untuk memegang rahasia perusahaan!.”
Mendengar itu Fenny baru berani menjawab,
“Ya kadang kadang omong-omong, kadang-kadang juga yang lainnya Mas !.”
“Yang lainnya bagaimana?” kejarku, Fenny tak menjawab tapi cuma senyum saja.
“Apa berciuman?” Fenny mengangguk.
“Apakah pacar Fenny suka meremas-remas toket Fenny ?” dengan wajah sedikit malu Fenny mengangguk.
“Kini coba jujur pada Mas ya, apakah Fenny pernah berhubungan seks?” dengan wajah yang makin merah Fenny menganggukkan kepalanya.
Kukejar lagi dengan pertanyaan,
“Telah dengan berapa pria Fenny berhubungan seks?”,
“Empat orang Mas!”jawab Fenny . Saya tak terlalu terkejut dengan
pengakuan Fenny ini, tapi sebab saya tak terlalu tertarik dengan Fenny , maka saya tak berusaha untuk mengajaknya untuk main, saya cuma ingin mengetahui keadaan Fenny luar dalam & nantinya memberi ia duit agar supaya jika toh ia tak kuterima maka saya tak dituntutnya macam-macam.
Dari laci meja saya kukeluarkan sebendel uang limapuluh ribuan senilai 5 juta rupiah, saya berkata kepada Fenny , bahwa saya ingin melihat ia membuka pakaiannya agar saya dapat lebih mengenal ia secara nyata, untuk itu akan kuberikan uang 5 juta rupiah yang ada di depannya itu.
Jika nanti ia diterima, maka uang itu tetap menjadi miliknya, sedangkan jika tak maka uang itu sebagai hadiah dariku. Fenny ternganga mendengar perintahku yang tak pernah didengarnya itu, tapi ia benar-benar siap untuk apapun rupanya.Dengan agak gemetar ia berdiri & mulai membuka pakaiannya satu persatu, saya cuma duduk saja di depannya.
Seperti yang kuduga buah dada Fenny cukup montok untuk badan ceking seperti itu, ketiaknya juga bersih mulus tanpa bulu selembarpun, saat BH-nya dilepas, tampaklah buah dadanya yang kelihatannya telah agak mengendur & penuh dengan kecupan merah. Dari situ saya yakin jika Fenny ini doyan main!
Saat Fenny membuka rok & sekaligus celana dalamnya, kontolku agak tegang juga, sebab selangkangan Fenny ditumbuhi dengan bulu yang cukup rimbun. Sesudah telanjang, Fenny berdiri mematung di depanku sambil tersenyum & menunduk.
Saya berdiri mendekati ia & menyentuh susunya yang kurasakan agak empuk begitu juga dengan pantatnya, saat kuraba bulu memeknya, Fenny merangkulku seperti orang yang kaget.
Saya diam saja, cuma jariku yang mulai menyelinap di antara celah pacuma mencari liang memeknya. Fenny mengerang saat jariku menyentuh clitorisnya, tangannya meremas-remas bahuku tanpa berkata apa-apa. Saya merasa semuanya telah cukup, maka saya kembali duduk di kursiku & kusuruh ia kembali berpakaian.
Sesudah kuberikan uang dalam amplop itu, kuucapkan terima kasih & kuminta Fenny menunggu kabar dari personalia. Fenny juga mengucapkan terima kasih & meninggalkanku. Sesudah itu masuk berturut-turut, Meity, Retno, Rina & Mayang yang perkiraan Yunny masih perawan.
Meity, Retno maupun Rina semuanya juga kuberi hadiah 5 juta rupiah setiap kali mereka telanjang bulat di depanku, semuanya berbadan bagus dengan susu yang montok, benar-benar berat bagiku untuk menahan diri menghadapi memek yang masih muda & segar seperti milik mereka itu.
Saat Rina telanjang di depanku saya tak tahan untuk tak menciumi memeknya yang berwarna merah muda itu, kujilati clitorisnya sampai Rina merintih-rintih, begitu juga dengan Retno yang sempat merasakan tusukan kontolku walaupun cuma sampai dasar & segera kucabut kembali.
Mayang yang diduga Yunny perawan ternyata juga telah tak perawan, justru cewek satu ini yang berani terang-terangan mengajakku untuk main tapi saya ragu-ragu sebab saya cuma mau main dengan calon pegawai yang betul-betul akan kuterima saja, yang lainnya cukup main-main saja.
Kesabaran & ketahananku akhirnya berbuah juga, saat calon sekretarisku yang bernama Indah masuk, saya merasakan jika inilah cewek yang tepat untuk mendampingi Yunny sebagai sekretaris, matsaya dengan tak sungkan-sungkan melahap wajah & tubuh Indah yang tinggi besar itu.
Wajahnya cantik Khas Jawa, hidungnya mancung & kulitnya putih, bibirnya amat sensual dengan lipstick merah tua. Blousenya yang berpotongan rendah dilapisi jas berwarna biru tua, sepintas saya dapat melihat lekuk buah dadanya yang dalam menandakan jika buah dada pemiliknya montok.
Dari penampilannya, sepertinya cewek yang satu ini alim, tapi saya yakin jika sesungguhnya ia ini super hot & amat sesuai dengan seleraku.
Pandanganku yang jalang itu, tak membuat ia rikuh, malah ia tersenyum manja waktu mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tangannya empuk & hangat sekali, begitu juga dengan suaranya yang agak bernada bass itu. Semuanya amat memuaskan seleraku, cuma kini tergantung bagaimana saya dapat mengolah agar ia dapat saya sikat & selanjutnya akan kupakai untuk mengatasi Yunny.
Pikiranku telah membayangkan jika mereka berdua saya sikat sekaligus diruang ini, pasti asyik.Sesudah berbasa basi dengan menanyakan sebagian hal yang sifatnya formil, saya mulai menanyakan hal hal yang sensitif, sebab begitu bernafsu akau merasakan jika suarsaya agak gemetar, tapi justru yang kulihat Indah malah tersenyum melihat gayaku.
“Indah keberatan nggak jika saya tanya hal hal yang sifatnya pribadi, sebab sebagai tangan kanan Mas, tentunya Mas juga ingin tahu hal hal seperti itu.”
“Tentu saja boleh Mas , silakan Mas tanya apa saja!”, Saya menelan ludah mendengar jawaban Indah yang menantang itu.
“Indah tingginya berapa ya?”.
“Seratus tujuh puluh enam senti Mas.”
“Berapa ukuran vital Indah ?”.
“Dada 36, pinggang 30, pinggul 38,” Saya tersenyum mendengar ukuran vitalnya yang hebat itu, Indah juga menyeringai melihat saya tersenyum itu.
“Masak dada Indah sebesar itu, kelihatannya kok nggak ya?”.
“Benar kok Mas, Indah nggak bohong,” jawabnya merajuk.
“Coba Indah buka jasnya, biar Mas bisa melihat lebih jelas!.” Tanpa ragu-ragu Indah berdiri & melepas jasnya, ternyata Blouse Indah tak berlengan sehingga saya dapat melihat lengannya yang putih mulus itu.
Memang sesudah Indah cuma memakai blouse, baru kelihatan jika susunya memang besar. Saat kusuruh Indah mengangkat lengannya, kelihatan juga jika ketiaknya penuh bulu yang amat saya sukai. Saya makin bernafsu melihat tubuh Indah yang sip ini, tapi saya masih harus berusaha agar Indah benar benar dapat kutiduri, karenanya saya masih harus terus berusaha.
“Apakah Indah pernah melihat blue film?”.
“Pernah Mas.”
“Sering?”.
“Sering.”
“Coba ceritakan pada Mas apa yang kamu sukai jika nonton blue film itu!” Indah pertamanya agak ragu untuk menjawab, tapi akhirnya keluar juga jawabannya.
“Indah senang jika mereka melakukan adegan pemanasan, & juga melihat mimik muka ceweknya jika puas!” Saya rasanya telah tak tahan lagi ingin menubruk Indah , tapi saya masih menahan diri.
“Indah , coba ya Bra nys dilepas, Mas ingin melihat buah dada Indah !”.
“Apa blousenya juga dilepas Mas?”.
“Terserah!”. Kembali Indah berdiri, ia dengan tenang membuka blousenya serta kemudian melepas pengait behanya.
Benar-benar fantastis toket Indah , besar, montok, putih tapi sedikit kendor. Saya sejenak terpana memandangnya, tapi saya segera dapat menguasai diriku & berdiri & berjalan memutari mejsaya mendekati Indah . Tanpa ragu kedua tanganku segera meremas toket Indah dengan lembut. Indah cuma diam saja, merasakan empuknya toket Indah saya tahu jika ia telah tak gadis lagi.
Remasan tanganku ke toket Indah menyebabkan puting susunya mulai mengeras, saya menyelusupkan tanganku ke ketiaknya & mengangkat lengannya tinggi-tinggi, kuperhatikan ketiaknya yang penuh dengan bulu hitam itu & tanpa sadar saya telah menciuminya.
Saat itulah Indah mulai mendesah kegelian, saya terus menciumi bulu ketiaknya yang berbau harum oleh sebab deodorant itu untuk kemudian ciumanku mulai mengarah keputing susunya. Indah dengan agak berbisik berkata,
“Mas , nanti ada yang melihat lho, Indah takut!”, Saya mana peduli dengan semua itu. Justru sambil mengulum puting susunya saya mulai melepaskan rok yang dipakainya. Dengan mudah kulepaskan rok bawah Indah demikian juga dengan celana dalamnya, saat kuraba selangkangan Indah dapat kurasakan ketebalan bulu memeknya di telapak tanganku, saat jariku menyelinap ke dalam memeknya. Indah makin menggelinjang & meremas pundakku tanpa bersuara sedikitpun. Sebab saya tahu waktuku cuma sebentar, maka saya menghentikan ciumanku & mulai melepasi pakaianku sendiri.
Indah cuma berdiri saja melihat saya melepaskan semua pakaianku itu, matanya terbeliak saat kulepas celana dalamku sehingga kontolku tersembul keluar.
Dengan terbata-bata ia berkata
“Mas saya takut Mas , punya Mas besar sekali, nanti nggak cukup lho Mas , saya baru sebagian kali bercinta!” Saya berbisik agar ia tak takut sebab saya akan hati hati & kujamin ia tak merasa sakit.Kubaringkan Indah di sofa yang ada di kantorku, & saya kembali ke mejaku. Tanpa diketahui
Indah saya memejet interkom untuk memanggil Yunny , Yunny yang telah mengerti dengan kode dari saya segera masuk ke ruanganku dengan tenangnya. Tapi lain dengan Indah yang segera meloncat kaget dengan wajah pucat pasi & kebingungan mencari penutup tubuh.
“Indah nggak usah takut, toh nanti jika kamu kerja juga bersama dengan Mbak Yunny , jadi rahasiamu juga jadi rahasia Mbak Yunny ya?”., Indah cuma diam saja dengan wajah merah menatap Yunny yang tersenyum manis kepadanya.
Saat kutanyakan dimana kondom yang kubutuhkan, Yunny mengeluarkannya dari ssaya & membukanya untuk kemudian dengan berjongkok ia memasangnya di kontolku yang telah berdiri ke saya itu, sebab memang tujuannya agar supaya Indah tak rikuh dengan dirinya,
Yunny secara sengaja mengulum kontolku dulu sebelum memasang kondom bahkan dengan demonstratif ia menelan seluruh kontolku hingga tinggal biji pelirku saja. Indah memandang semua itu dengan wajah merah padam, entah sebab malu atau sebab nafsunya yang telah naik.
Yang pasti ia diam saja saat Yunny duduk di atas meja kerjsaya sementara saya mendekatinya, kurenggangkan kaki Indah sehingga memeknya kelihatan merekah merah tua.Pelan-pelan kusapukan lidahku kepinggir memek Indah , Indah segera mendesah & mendorong kepalaku, saya diam saja malahan kuteruskan jilatanku pada clitorisnya yang bulat itu, Indah merintih rintih kegelian, tanganku tak tinggal diam juga ikut meremas remas susunya yang montok itu.
Indah dengan gemetar meraih kontolku & diremasnya kontolku dengan gemas sekali. Saya juga kasihan melihat Indah yang demikian kebingungan sebab merasakan kegelian yang luar biasa itu, tapi tujuanku sesungguhnya agar ia tak terlalu merasa sakit jika kontolku yang gede itu menembus memeknya.
Segera saja saya mengarahkan kontolku ke liang memeknya yang telah basah kuyup & merekah itu, saat kulihat ujungnya telah terselip diantara bibir memek Indah , pelan-pelan kutekan masuk. Indah menggigit bibirnya sementara tangannya memegang pantatku entah mau menahan atau malahan mendorong, yang pasti kontolku dengan pelan berhasil juga masuk seluruhnya ke dalam liang memeknya.
Memek Indah terasa legit sekali, rasa hangat yang menjepit kontolku membuat saya menggigit bibir sebab enaknya. Tapi seperti yang kuduga, Indah kurang berpengalaman dalam persetubuhan, sebab walaupun kontolku telah mentok menyentuh leher rahimnya, ia diam saja bahkan menutup matanya.Saya berbisik di telinganya agar Indah juga menggerakkan pantatnya, tapi Indah tetap diam saja.
Gerakan kontolku naik turun membuat memek Indah bertambah basah & becek, saya benar-benar kecewa dengan memek Indah ini, rasanya saya ingin mencabut kontolku & Indah ke memek Yunny yang pasti lebih pulen dibanding punya Indah itu, tapi saya tak mau melukai perasaan Indah.
Dengan agak tergesa-gesa saya mempercepat genjotanku agar saya segera mencapai puncak kenikmatanku, tapi dasar masih belum berpengalaman, tiba-tiba saja Indah merintih keras, sementara kurasakan memeknya mengejang.
Rupanya Indah telah mencapai puncak kepuasannya, badannya berkeringat & kakinya erat melingkar dipantatku. Dengan sebagian sentakan lagi, akupun memuntahkan air maniku yang tertampung dalam kondom yang kupakai. Begitu rasa geli mulai hilang dari ujung kontolku, saya segera mencabut kontolku & kusuruh Yunny mengajak Indah untuk keluar dari ruanganku.
Yunny tersenyum melihatku, ia tahu bahwa saya kurang puas dengan permainan Indah, pasti nantinya Yunny harus bekerja keras untuk mendidik Indah agar tahu selersaya dalam bermain main! Kuingatkan Yunny agar tak lupa memberi Indah uang serta memanggilnya lagi untuk masuk kerja. selesai
Cerita Dewasa Sex Sekretaris dan Asisten Bohay
4/
5
Oleh
Hello World