Rabu, 02 Agustus 2017

Cerita Dewasa Pacarku Bernafsu Besar

, Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Sex Dewasa, Cerita Sex Dewasa Terbaru, Kumpulan Cerita Sex Dewasa
- Cerita Kita Mulai Pada satu waktu Merry bertanya kepadaku,

” mas mungkin Merry dalam soal sex ‘ngga normal ‘ya ? “.

Aku bukannya menjawab pertanyaan Merry tersebut, malah aku balik bertanya kepada Merry,

” Merry , kamu tau ‘ngga batasan yang disebut tidak normal di dalam soal hubungan sex ? “. Merry  menjawab
” ‘ngga tau “. Aku menjelaskan pada Merry bahwa
” segala cara, gaya dan frekuensi di dalam melakukan hubungan sex akan selalu disebut normal apabila dilakukan denganpersetujuan kedua belah pihak, dengan tujuan untuk saling memuaskan pasangannya. Kalau pasangan kita melakukan cara-cara yang tidak kita sukai tetapi dia terus memaksakan keinginannya untuk mencapai kepuasannya sendiri, maka pasangan kita tersebut dapat dikatakan memiliki penyimpangan seksual (sexual deviation atau abnormal) “.

Pada akhir-akhir ini, setiap kali aku mengentot Merry , jari-jari tanganku, khususnya jari telunjuk, sering dijilatinya dan dimasukkan kedalam mulutnya untuk dijilati dan diisapnya. Semakin liar gerakanku dalam mengentot Merry , semakin bernafsu Merry menjilati dan mengisap jari telunjukku.

” Ir, kamu sekarang ini selama ngentot sering sekali mengisap jari telunjuk mas, dan kelihatannya Merry makin sangat terangsang kalau selama ngentot Merry dapat mengisap jari telunjuk mas. Pasti kamu sangat menikmatinya ‘kan ?”, tanyaku.

Merry menjawab

” Merry makin terangsang kalau Merry dapat mengisap jari telunjuk mas karena jari-jari mas sekali-kali menyentuh langit-langit mulut Merry, rasanya geli dan sangat merangsang sekali “. Dari jawabannya tersebut aku mulai menduga-duga jangan-jangan pikiran Merry selama ngentot pada akhir-akhir ini telah diisi dengan fantasi seksualnya yang baru.

Aku memiliki keyakinan bahwa jari telujukku itu pasti dibayangkan oleh Merry sebagai kontol kedua yang dapat dinikmatinya bersama-sama dengan kontolku. Keyakinan itu timbul dari expresi Merry  selama mengisap jari telunjukku. Merry begitu menikmatinya !.

“Ir, kalau Merry mau bagaimana kalau kita coba untuk melakukan “threesome” dengan menambah satu orang laki-laki lagi dalam acara ngentot kita “, tanyaku.

Merry tersentak kaget dengan tawaranku, dan sejenak dia hanya terdiam saja. Aku mencoba untuk menjelaskan pada Merry bahwa tawaran ini tentunya hanya sebuah tawaran yang dapat ia tolak, kalau memang Merry tidak menginginkannya. Tapi sewaktu aku menyinggung kepada kebiasaannya pada akhir-akhir ini Merry senang menjilati dan mengisap jari telunjukku selama ngentot, Merry  menimpalinya dengan mengatakan

“mas memang benar, karena pada akhir-akhir ini Merry sering ber-fantasi bagaimana rasanya tubuh Merry ini dijamah dan dicumbu oleh dua orang laki-laki dan Merry dapat bermain dengan dua kontol sekaligus dalam satu tempat tidur ……… meskipun Merry takut untuk mencobanya, tapi keinginan untuk mencoba hal itu selalu muncul setiap Merry ngentot, baik itu dengan mas maupun dengan suami Merry , tapi Merry masih ragu-ragu dan takut “. Aku mencoba lagi untuk meyakinkan Merry,

” memiliki perasaan ragu-ragu dan takut untuk mencoba sesuatu yang baru adalah sangat wajar sekali, tetapi yang paling penting disini adalah keputusan dari Merry sendiri, apakah Merry mau mencobanya atau tidak “, ungkapku.

” Merry mau mas, tapi takut makin bertambah orang yang tau bahwa Merry sebagai seorang istri ternyata tidak setia pada suaminya sendiri, dimana sekarang ini ‘kan hanya mas yang tau “, ujarnya.

” Yang penting adalah keputusan Merry bahwa Merry mau mencobanya, soal Merry takut bertambahnya orang yang mengetahui selingkuhnya Merry akan menjadi tanggung jawab mas. Mas sendiri ‘kan harus dapat menjaga kerahasiahan diri mas sendiri, jadi Merry tidak usah khawatir “, kataku.

Bagi aku sendiri melakukan “threesome” sudah sering aku lakukan bersama-sama dengan sahabatku yang bernama Boy, masih bujangan meskipun sudah berumur 32 tahun. Boy ini adalah ” lady killer” yang berpostur tinggi, tegap serta ganteng dan kontolnya untuk ukuran orang Indonesia termasuk gede. Selain postur tubuhnya kelebihan lain dari Boy ini adalah supel dan mudah akrab dengan orang-orang yang baru dikenalnya serta dapat dipercaya. Aku hubungi dia, dan dia setuju dan menunggu untuk dihubungi oleh aku kembali.

Pada hari yang telah direncanakan aku menghubungi Merry dan mengatakan pada Merry bahwa hari ini aku akan memperkenalkan temanku kepadanya.

“mas, sungguh-sungguh dengan rencana ‘ threesome’ itu ? “, tanya Merry.

Aku menjawab

” itu soal nanti yang penting kita bertiga ketemu dulu dan tentunya Merry sendiri yang harus memutuskan apakah akan dilanjutkan dengan acara ‘ threesome ‘ atau tidak “.
“Oke, mas, jemput Merry ditempat biasa jam 11 ‘ya “, pinta Merry.

Jam 10.30 aku bersama Boy meluncur untuk menjemput Merry. Sesampainya ditujuan, begitu Boy  melihat Merry , Boy berkomentar

” Gila tu binor (bini orang) keren banget, mengapa baru sekarang ‘man gue dikenalin “. Aku kenalkan Boy pada Merry , dan kita bertiga, Merry duduk didepan disamping aku, meluncur ke arah utara kota Jakarta.

Selama diperjalanan Boy secara aktif membuka pembicaraan dengan Merry  untuk membuat suasana lebih akrab lagi antara dia dengan Merry . Tujuanku adalah sebuah motel didaerah Pluit yang bernama PT, di motel ini selain kamarnya bagus juga makanannya enak-enak. Makan siang dilakukan di dalam kamar, dan selesai makan siang dilanjutkan dengan nonton laser disc sambil ngobrol-ngobrol. Pada waktu Merry selesai dari kamar mandi, dekat pintu kamar mandi aku sempat bertanya kembali kepada Merry apakah Merry mau lanjut dengan acara ‘ threesome ‘ atau Merry merasa tidak cocok dengan Boy . Merry menjawab

” Boy ganteng mas, dan untuk acara ………. “, Merry diam, dan hanya tersenyum penuh arti kepadaku.

Aku dapat menangkap isyaratnya. Merry mau untuk mencoba ‘ threesome ‘ tetapi malu untuk mengatakannya. Kembali kekamar tidur, Merry duduk di-sofa disamping Boy, dan aku duduk disebelah kanan Merry . Posisi duduk di-sofa itu menjadi Merry duduk ditengah diapit oleh aku disebelah kanan dan Boy disebelah kirinya. Film yang diputar melalui laser disc cukup seru, sebuah film drama percintaan dengan diselingi adegan-adegan ranjang yang halus tetapi cukup merangsang. Obrolan diantara kita bertiga semakin hidup, dan kelihatan kekakuan Merry dengan kehadiran Boy  sebagai kenalan barunya sudah mulai hilang.

Aku berpikir bahwa kini sudah saatnya untuk aku memulai berinisiatif “menyerang” Merry. Tanganku mulai mengelus paha putih Merry, Merry melirik kepadaku dan tersenyum cantik sekali. Elusan-elusan tanganku di atas paha putih Merry terus kulakukan yang dengan sekali-kali sengaja tanganku menyusup lebih tinggi lagi mendekati pangkal paha Merry . Hal itu aku lakukan dengan mataku tetap menatap layar tv, dan sekali-kali aku mencuri pandang melihat kepada Boy . Sampai tahap ini Boy masih belum bereaksi, pandangannya tetap mengikuti film yang tertayang di tv. Rok mini Merry makin tersingkap, dan tanganku dengan leluasanya merambah dan mengelus naik turun sampai kesekitar pangkal pahanya, Merry mulai sering menggelinjang menahan rangsangan akibat dari apa yang aku lakukan ini.

Kesempatan ini aku pergunakan untuk terus lebih merangsang Merry dengan mulai menyusupkan tangan kananku kedalam blues Merry , pangkal toketnya mulai aku sentuh dan Merry mendesis sambil tetap berusaha mempertahankan posisi dirinya agar tidak semakin doyong bersandar ketubuh Boy . Tanganku masih belum begitu leluasa untuk meremas dan memainkan toket Merry karena masih terhalang oleh BH yang dipergunakannya. Maka kembali tangan kananku kuturunkan untuk kembali mengelus paha Merry dan kali ini tanganku mulai menyelinap ke balik CD-nya. Merry tersentak menahan rangsangan ketika tanganku menyentuh clit-nya, dan tanpa sadar kepala Merry jatuh didada Boy . Dengan sigap tangan kiri Boy menyangga kepala Merry dan tangan kanannya mulai meraba toket Merry.

Merry mulai merintih lirih menahan nikmat. Dengan tangan kanannya Boy mulai melepaskan kancing baju atas Merry satu persatu. Sedangkan aku sendiri makin ganas memilin clit Merry dengan tanganku. Erangan Merry semakin keras, ketika tangan Boy berhasil menyusup kebalik BH Merry dan mulai meremas toket Merry dengan remasan-remasannya yang mampu membuat Merry sangat terangsang. Goyangan kepala Merry semakin liar, dan dengan tangan kirinya Boy mengangkat muka Merry keatas sehingga posisi bibir Merry sangat dekat dengan mulut Boy. Tanpa menunggu lagi, Boy melumat bibir Merry dengan bernafsunya dan Merry pun membalasnya dengan tidak kalah buasnya. Aku angkat kedua kaki Merry keatas pahaku, kemudian kaki kanannya aku sandarkan disandaran sofa.

Dengan posisi seperti ini tanganku semakin bebas memainkan clit Merry yang sudah mulai basah. Aku melihat kepada Boy , ternyata tangan kanannya masih terus meremas-remas toket Merry, dan bibirnya sibuk mengulum bibir Merry . Begitu Boy melepaskan lumatannya, Merry berteriak

” Pindah ke tempat tidur …….. Merry ingin lebih bebas menikmati kalian berdua “. Boy dan aku bersama-sama mengangkat Merry ketempat tidur.

Aku lepaskan rok mini Merry berikut CD-nya sedangkan Boy melucuti baju dan BH-nya. Merry sekarang telah telanjang bulat dan badan yang putih serta montok itu seakan menantang untuk dirajah oleh aku dan Boy . Aku lebarkan kaki Merry , sehingga tampak jelas menonjol clit Merry yang merah kecoklatan. Kuturunkan kepalaku untuk mulai melumat dan mengisap clit Merry.

“Oh…. oh…. mas, Merry suka banget isepan mas pada clit Merry “, Merry mengerang menahan rasa gairah yang aku berikan.

Boy mulai turut dalam permainan ini, dia menekukan lututnya diantara kepala Merry sehingga posisi kontolnya jatuh tepat di atas mulut Merry . Disodorkan kontolnya mendekati mulut Merry dan aku lihat Merry sempat melihat ke wajah Boy sambil tersenyum dan langsung mulai menjilati kontol Boy . Tangan Boy dengan leluasanya meremas dan memilin toket Merry. Sedangkan aku sendiri terus melumat clit Merry. Sekarang tangan kananku yang memilin clit Merry, sedangkan dua jari tangan kiriku aku masukkan kedalam memeknya.

Merry mengelinjang dan menggerak-gerakan pantatnya naik-turun seolah-olah dia sedang ngentot. Aku bertanya kepada Merry ” Apakah kamu suka dengan cara kita berdua ini ? “, Merry hanya mampu menjawab dengan cara mengangukkan kepalanya, karena mulutnya masih berusaha untuk dapat mengisap kontol Boy sampai pada pangkalnya.

Kontol Boy memang besar, kelihatan Merry kesulitan untuk mengisap kontol tersebut sampai kepangkalnya. Aku lihat akhirnya Merry melepaskan isapan atas kontol Boy dan berkata

” Boy , kontol kamu luar biasa gedenya, Merry susah ngisepnya….. “. Aku menimpalinya dengan berkata
” tapi kamu suka ‘kan sama kontol Boy ? “, Merry teriak
“suka banget, mas” Aku berkata pada Boy ” Boy , sekarang kamu entot Merry dulu supaya dia bisa ngerasain gedenya kontol kamu “. Tanpa menunggu lebih lama lagi Boy langsung menempelkan kontolnya di bibir memek Merry dan mulai menggesek-gesekannya.

Merry merintih menahan nikmat dan aku sendiri sangat terangsang melihat adegan itu. Kontolku berdiri keras sekali tetapi sementara ini aku tetap ingin menjadi penonton dulu. Kontol Boy agak kesulitan untuk menembus memek Merry . Baru ujung kontolnya masuk Merry sudah menjerit

” Boy ….. gila…. sakit….. rasanya kaya lagi waktu Merry dulu diperawanin “. Aku memancing fantasi Merry dengan mengatakan
” itu bukan Boy tetapi Hendrik “. Pancingan ku berhasil, Merry mendesis sambil merintih ” mas Hendrik , Merry mau diperawanin ‘ya “. Boy adalah partner aku yang baik dan sudah terbiasa dengan situasi semacam ini dan dia menjawab
” Merry sayang mas Hendrik ‘kan ?,….. biarkan kontol mas Hendrik masuk ke memek Merry “. Boy  menekan kontolnya agar dapat masuk lebih dalam lagi.

Merry bereaksi dengan berteriak

” ach…..achh… sakit mas….pelan-pelan “. Aku melihat dengan jelas bagaimana sulitnya memek Merry untuk menerima kontol Boy , dan adegan ini membuat aku semakin terangsang, tetapi aku mencoba untuk menahan diri untuk tidak segera berpartisipasi agar tidak kehilangan adegan yang merangsang ini. Merry mengerang
” acchhhh……. pedih… mas Hendrik ……please fuck me slowly……. ..I like your cock…..so big…acchhh….. . slowly darling ……”, separuh dari kontol Boy berhasil masuk ke memek Merry , dan Merry sendiri berontak liar menahan rasa pedih dan nikmat yang dirasakannya.

Aku justru mendorong Boy agar lebih menancapkan kontolnya di memek Merry dengan berkata

” ayo Hendrik …. fuck her….. Merry minta di-entot sama kontol kamu “, dan akupun bertanya sama Merry
” bener ‘kan Ir, ……kamu senang ‘kan di-entot Hendrik …….. jawab dong….. kalau tidak nanti Hendrik cabut lagi kontolnya dari memek Merry “, Merry berteriak
” yessss…….. Merry pengen banget kontolnya mas Hendrik …..”. Mendengar teriakan Merry tersebut, Boy langsung menekan kontolnya lebih dalam lagi ke memek Merry , dan Merry menjerit
” addduuuhhhhh…… so big….. painfull but nice…… fuck me deeply mas Hendrik “. Merry meronta-ronta kenikmatan mendapatkan kontol yang jauh lebih besar dari punyaku.

Jeritan-jeritan Merry semakin keras, dan badannya meronta liar tak terkendali ketika Boy  membalikkan badan Merry pada posisi doggy style. Boy sendiri kelihatan begitu bernafsu mengentot Merry dari belakang, dia tidak mengurangi sama sekali genjotan kontolnya kedalam memek Merry meskipun Merry terus merintih antara sakit dan nikmat. Aku sudah tidak tahan lagi melihat adegan semacam itu, segera aku berdiri didepan kepala Merry dengan posisi kaki yang kurentangkan sehingga kepala Merry berada diselangkanganku. Aku sodorkan kontolku kemulut Merry untuk dijilati dan diisapnya. Merry sudah diluar kendali,

“mas Hendrik ……. ini kontol siapa laag ………”, belum selesai Merry berkata, kontolku sudah masuk dimulut Merry dan Merry dengan bernafsunya menjilati dan mengisap kontolku.

Hentakan kontol Boy dari belakang membuat Merry lebih tidak terkendali lagi di dalam mengisap kontolku sehingga rasa nikmat yang aku rasakan sulit untuk diungkapkan. Merry melepaskan isapannya atas kontol aku, dan mengerang serta berteriak keras sekali

“…… mas Hendrik ……… Merry coming……….. Merry engga tahan lagi….. addduhhhhh ohhhhh…. so nice……. “, badannya sejenak bergetar liar……. dan kemudian melorot rebah seperti tidak berdaya menahan rasa nikmat yang baru saja diperolehnya.

Boy menarik kontolnya dari memek Merry secara perlahan-lahan diiringi dengan lirihan Merry

” aaaduuuhhhh ….. nikmat sekali…….”. Untuk beberapa saat kita bertiga tidak ada yang bersuara.

Keheningan terpecahkan ketika Merry berkata

” sorry ‘ya ‘Boy , tadi Merry teriak manggil-manggil nama mas Hendrik….. abis waktu kontol mas Boy mau masuk ke memek Merry , rasa sakit dan pedihnya sama banget sewaktu Merry diperawanin oleh mas Hendrik …. jadi Merry inget dia….. “.
” yang penting buat mas Boy , Merry puas dan justru sewaktu Merry mulai menyebut-nyebut nama mas Hendrik , mas Boy semakin terangsang karena ngebayangin diri mas Boy sebagai Hendrik yang lagi merawanin Merry “, jawab Boy.

Merry melirik ke Boy dan sambil loncat kekamar mandi Merry berkata

” giliran kalian berdua ‘ya untuk coming ……be back soon “. Keluar dari kamar mandi, Merry  berdiri menghadap kekaca rias sambil menyisir rambutnya.

Aku harus mengakuinya bahwa postur tubuh Merry memang indah, putih dengan bentuk buah dada yang tegak menantang. Dalam posisi Merry masih berdiri menghadap kaca, aku sudah berdiri memeluknya dari belakang, secara perlahan kutelusuri tengkuknya dengan bibirku. Merry menggelinjang geli. Ciuman-ciuman kecil terus aku lakukan disekitar tengkuknya sambil tanganku dengan halusnya mulai mengelus buah dadanya. Tampak dikaca Merry berusaha untuk tidak memejamkan matanya, Merry berusaha untuk dapat melihat buah dadanya di-elus dan diremas oleh kedua tanganku. Merry kelihatannya menikmati sekali adegan ini.

” ‘Boy, …. lets joint with us …… “, ajakku.

Boy beranjak dari tempat tidur dan langsung berjongkok diantara kaki Merry menghadap ke clit-nya Merry . Boy mulai memainkan lidahnya menjilati sekitar bibir memek Merry , dan Merry tetap bertahan untuk terus menatap ke kaca . Tangan Merry memegang rambut Boy, dan kepala Boy  digoyang-goyangkannya seolah-olah Merry menuntun lidah Boy agar jilatannya jatuh ditempat yang diinginkannya. Nafas Merry memburu, desahan rasa nikmat yang dialaminya mulai terdengar

” ….. ohhh ….acchhhh shhhhhn….. adduhhhh…… “. Tanganku masih terus meremas dan memilin puting toket Merry . ” Merry , lihat dikaca, ….. lihat…clit kamu lagi di-isap dan dijilati Boy, dan toket kamu sedang mas remas-remas…..lihat…..” , bisikku.

Merry menatap kaca dan merintih lirih

” ……. keep on doing……. Merry suka baaangeeet……. enak…..”. Aku basahi dengan ludah jari telunjukku, dan secara perlahan-lahan kutusukan kedalam anus Merry.

Merry meronta, dan sambil tetap memegangi rambut Boy untuk supaya tetap menjilati clit-nya, Merry  mulai menggoyangkan pantatnya dengan maksud agar jariku dapat masuk lebih dalam lagi di anusnya. Merry sudah lepas kendali, berteriak dan meronta menuntut yang lebih dari yang sedang dirasakannya saat ini. Aku basahi sekitar anus Merry dengan ludahku demikian pula kontolku. Perlahan tapi pasti, kontolku aku tekan ke anusnya, Merry menjerit ketika kontolku berhasil masuk ke anusnya. Dengan posisi berdiri, Boy mulai berusaha untuk memasukkan kontolnya ke memek Merry. Tekanan-tekanan kontol Boy yang berusaha untuk masuk ke memek Merry , secara tidak langsung menekan lebih dalam lagi kontolku terbenam di memek Merry , rasanya luar biasa nikmat.

Kontol Boy berhasil masuk ke memek Merry dan gerakan Merry semakin tidak terkendali karena setiap tekanan yang aku lakukan membuat kontol Boy masuk semakin dalam, demikian sebaliknya kalau Boy yang melakukan tekanan. Rintihan, teriakan dan gerakan Merry luar biasa sekali, Merry benar-benar menikmatinya. Merry merintih,

” ohhhhhhhhhh, I’m coming again…… shhhhehhhhh,…aaddduuuuhhhh, aaacchhh …” , melihat Merry  meronta-ronta aku tidak tahan lagi, aku tekan dengan dalam kontolku di anus Merry , diam tanpa gerakan untuk dapat merasakan sepenuhnya jepitan anus Merry di kontolku akibat kontraksinya lubang anus Merry.
” ooohhhh…Merry ……. mas mau keluar……. auuuuccchhhh….. shhhiiiiittttt……. I’m coming …Merry “, teriakku sambil meremas kencang toket Merry . Kudekap Merry dengan kedua lenganku, sedangkan Boy dengan ritme yang pelan tetap masih mengentot Merry , Merry sudah tidak mampu lagi untuk membuka matanya, bibirnya terkatup menahan rasa nikmat.

Perlahan-lahan kucabut kontolku dari anus Merry dan membiarkan Boy sambil berdiri meneruskan mengentot Merry Aku duduk di-sofa memperhatikan mereka berdua ngentot. Boy mengangkat Merry ketempat tidur, dengan posisi kaki Merry terjuntai kelantai, Boy berusaha untuk memasukkan kontolnya lagi ke memek Merry . Kontol Boy yang begitu gede berhasil masuk separuhnya ke memek Merry , dan Merry pasrah menerimanya ketika Boy menekankan kontolnya sampai masuk seluruhnya.

“adduhhhhh…. “, hanya itu yang dapat diucapkan Merry . Gerakan Boy dalam ngentot Merry tetap stabil, perlahan, tetapi setiap menekan Boy selalu menekan kontolnya sampai masuk semuanya.

Reaksi dari entotan Boy ternyata luar biasa sekali, setiap Boy menekankan kontolnya Merry pasti merintih

” mas Boy …. ampun…..ampun mas…….. Merry puas bangeeetttt-bangeeettt “, tanpa sadar kontolku berdiri lagi tetapi aku merasa kasihan kepada Merry kalau harus menangani kontolku lagi.

Aku mendekat kepada Merry dan dengan halus ku-usap dan kuremas-remas buah dadanya. Remasan-remasan yang aku lakukan membuat Merry makin merintih, dan rintihan Merry yang semakin keras tersebut merangsang Boy untuk lebih mempercepat entotannya.

“mas Boy …… Merry ampun……. Merry mau keluar lagi…….aaacchhhhhhhhh ……..Merry keluar….. oocchhhhhh “, teriak Merry , dan bersamaan dengan teriakan Merry tersebut kulihat Boy memperlambat entotannya dan menanamkan seluruh kontolnya dalam-dalam ke memek Merry sambil berteriak
” Irrrrrr, mas … mau keluar…. accchhh adduhhhhhhh “, badan Boy meregang tegang menahan nikmat dan beberapa saat kemudian merebahkan badannya memeluk Merry sambil mencium bibir Merry dengan mesranya.

Merry tidak bersuara,demikian pula Boy dan aku, kita masing-masing jalan dengan pikiran dan lamunannya sendiri-sendiri. Jam 19.00 kita bertiga meninggalkan motel PT, ditengah jalan Merry berkata ” …mas Boy kotolnya ‘ko bisa gede begitu sih….. rasanya sampai sekarang masih mengganjal saja di memek Merry “. Boy hanya tertawa dan sambil berseloroh menjawab

” kamu salah Merry , yang gede bukan kontol mas Boy … tapi memek kamu yang terlalu sempit “, kita bertiga tertawa lepas dan sepakat untuk melakukannya lagi.
Sarangsex, Cerita Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa 2017, Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2017, Kumpulan Cerita Sex, Kumpulan Cerita Sex Dewasa, www.

Artikel Terkait

Cerita Dewasa Pacarku Bernafsu Besar
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email