Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Sex Dewasa, Kumpulan Cerita Dewasa, Kumpulan Cerita Sex
- Namanya Tante Jenny. Tante Jenny sebenarnya sudah menikah dan memiliki anak 1, tapi sayang suami Tante Jenny, mas Anto adalah seorang pelaut di kapal pesiar eropa, jadi Tante Jenny sering ditinggal 6 sampai 8 bulan. Oh iya, aku kenal baik dengan mas Anto, suaminya, karena beberapa kali saat mas Anto kembali ke indonesia Tante Jenny dan mas Anto mengajak aku jalan-jalan.Cerita dewasa terbaru ini berawal saat aku mau mengeprint laporan pekerjaan. Karena printer diletakkan di meja Tante Jenny , maka aku berjalan menuju meja kerjanya. Tapi sebelum sampai ke mejanya, aku melihat Tante Jenny serius sekali membaca sebuah web site di layar komputernya. Aku tertawa kecil dan kembali ke mejaku, aku gak mau mengganggu Tante Jenny , karena aku hafal betul web site yg sedang dibaca Tante Jenny adalah website kumpulan cerita-cerita erotis.
Tapi sayang Tante Jenny sepertinya canggung. Setiap aku mulai berbicara yg agak menyerempet, dia langsung membelokkan arah pembicaraan ke hal yg lain. Wah gawat nih, pikirku, bisa gagal rencana karena Tante Jenny takut duluan.
Kemudian aku menggoda Tante Jenny dengan mengirim pesan YM ke dia :
“Hayo lagi baca apa ? Nakal Ya…” isi pesanku ke dia
Tante Jenny langsung membalikkan badannya dan memandang tajam kearahku, aku cuma tersenyum melihat wajah marah bercampur paniknya.
“Gak baca apa-apa. Mau tau aja nih !” jawab dia masih melalui YM
“Gak usah malu Tante, aku juga sering baca kok ” jawabku lagi
Dia kembali memandangku dari jauh dengan wajah cemberutnya.
“Mas Anto masih lama pulangnya ya ?” tanyaku lewat YM
“He-eh, aduh jadi malu gara-gara ketahuan” jawab Tante Jenny
“Mau dibantu gak ?” tanyaku menggoda
“Maksudnya ?” jawab dia
“Ya kan Tante kangen sama mas Anto, siapa tau saya bisa gantiin sementara ” jawabku nakal
“Maksudnya ?” tanya dia lagi, aku gak tau dia pura-pura ato bener-bener gak ngerti.
” kan saya laki-laki juga, mungkin bisa bantu Tante kayak yg di website” jawabku tambah nakal
Tante Jenny menatapku dengan pandangan marah kemudian menjawab
“Awas ya, nanti aku aduin ke mas Anto, nanti tau rasa kamu”
Aku cuma tertawa sambil menjawab
“He..he..he.. cuma becanda Tante ”. Aku memang sebenernya cuma mau menggoda dia.
Setelah chat itu, aku gak begitu memperhatikan Tante Jenny karena pekerjaan ku sangat bertumpuk waktu itu. Hingga seminggu kemudian Tante Jenny mengirim pesan YM ke komputerku.
“Yan, lagi sibuk banget ya ?” tanyanya melalui YM
“Iya nih Tante , kan deadline bulan depan” jawabku sekenanya, karena aku memang sedang sibuk mengerjakan tugasku yg bertumpuk.
“mmmmm…” jawabnya gak jelas.
Karena aneh atas jawabannya aku mengirim pesan “Ada apa Tante , apa ada masalah ?”
Agak lama dia mengirim jawaban “Rian, masih inget tawaran kamu waktu itu nggak ?”
Jujur aku lupa sekali apa yg aku tawarkan, karena pikiranku penuh dengan pekerjaanku. “Tawaran yg mana ya Tante , maaf aku lupa” jawabku
“Yg minggu lalu itu loh, katanya mau bantuin aku” jawabnya lagi.
Tapi karena aku bener-bener lupa, dengan polosnya aku jawab “Bantuin apa ya ?”
“Ya udah kalo udah lupa ” jawabnya singkat
Aku berfikir keras, aku udah janji apa ya sama dia minggu lalu. Setelah beberapa saat mengingat-ingat, aku terperangah sebentar, karena aku gak duga becandaan aku minggu lalu jadi ditanggepin serius sama dia.
“Wah maaf Tante , yg web site waktu itu ya, beneran nih ?” tanyaku penuh selidik.
Agak lama aku menunggu jawaban sampai dia menjawab “Iya yg itu, mau nggak bantuin aku ?” tanyanya lagi.
Aku tersenyum kecil, mana ada sih cowok yg nolak tawaran kayak gini, apalagi dari Tante Jenny yg cantik itu. Aku menjawab
“Wah gak usah ditanya Tante , trus gimana ?”
“Sabtu besok dateng ke rumahku ya, agak sore aja. Tapi awas, rahasia ya” jawabnya.
“OK” jawabku yg mengakhiri chat.
Hari sabtu sekitar jam 4 aku sampai ke rumah Tante Jenny . Rumahnya sepi, aku tdk melihat Ria anak Tante Jenny yg baru berumur 4 tahun.
“Ria kemana Tante ?” tanyaku saat aku sudah duduk disofa ruang tengah rumahnya.
“Aku titipin kerumah neneknya” jawab dia sambil membawa minuman dari dapur.
Kemudian dia tersenyum nakal. Aku cuma tertawa kecil melihat tingkahnya.
Hari itu Tante Jenny seksi sekali, dia memakai kaos ketat warna putih dan celana pendek warna krem. Aku gak pernah lihat dia berpakian seperti ini sebelumnya, tapi aku pikir mungkin dia berpakaian begitu karena tau tujuan aku datang kerumahnya sediki berbeda kali ini.
Setelah menaruh minuman di meja, Tante Jenny duduk di sofa kecil yg bersebrangan dengan sofa panjang yg aku duduki. Sebenernya aku sedikit kecewa dia pilih duduk disitu, tapi pikiran itu segera sirna karena aku sibuk memperhatikan paha putihnya yg terpampang lebar karena celananya tertarik keatas saat dia duduk. Ditambah dari kaus tipisnya, aku dapat melihat bayangan bra kembang-kembang yg dikenakannya. K0ntolku terasa mulai menegang karena memandang wanita minim pakaian ini.
Hingga satu saat Tante Jenny terdiam, sepertinya dia kehabisan kata-kata untuk membicarakan yg lain. Kesempatan itu aku gunakan untuk duduk mendekatinya. Dari sofa yg masih terpisah, aku pegang kedua tangannya sambil aku elus perlahan.
“Tante ..” kataku perlahan.
Tante Jenny cuma memandangku sambil tertunduk, ada sedikit rasa takut terpancar dari wajahnya.
“Tante …” kataku lagi sambil menariknya untuk duduk disofa panjang bersamaku.
Tante Jenny mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan malu.
Tante Jenny duduk di pojok sofa, sedang aku duduk disebelahnya. Perlahan aku cium kedua tangan, Tante Jenny masih memandangku sambil menunduk. Aku tahu sebenarnya Tante Jenny mau, cuma takut karena ini pertama kali ada laki-laki selain suaminya yg menyentuhnya.
Aku pegang kedua pipinya dan aku angkat agar aku melihat wajahnya. Saat wajah kami saling berhadapan aku melihat wajahnya seperti anak kecil yg sedang ketakutan. Aku cium keningnya untuk menenangkannya. Sepertinya cukup berhasil, wajahnya sedikit menurun ketegangannya. Aku cium keningnya sekali lagi kemudian aku kecup kedua pipinya. Tante Jenny cuma diam sambil menutup mata.
Aku kecup bibirnya sekali, tdk ada reaksi. Aku kecup sekali lagi. Kali ini ada sedikit balasan. Yg ketiga kalinya aku cium bibirnya agak lama. Tante Jenny sudah mulai berani, dia membalas ciumanku yg berangsur liar. Saat aku beranikan memasukkan lidahku kemulutnya, dia menyambut dengan liar, bahkan membalas memasukkan lidahnya bergantian.
Saat ciumanku semakin liar, tak lupa tanganku mulai berkerja. Pertama-tama tanganku memegang pinggangnya yg masih kecang, kemudian dari situ aku elus punggungnya. Setelah itu aku mengelus perutnya, terasa perutnya rata tanpa lemak walaupun dia pernah melahirkan 1 kali. Elusanku aku turunkan ke pinggulnya. Kemudian mengikuti garis celana dalamnya, aku sampai mengelus pantatnya, kemudian aku meremas-remas pantatnya. Tante Jenny cuma melenguh kecil saat aku meremas pantatnya.
Kemudian aku beranikan diri untuk meremas payudaranya, walaupun masih dari luar kaos. Tapi karena kaosnya tipis dan Branya adalah model bra yg tipis tanpa kawat, aku dengan mudah meremas-remas kedua payudara yg sering aku nikmati dari jauh tersebut. Kali ini Tante Jenny melenguh agak keras walaupun tdk melepas ciumannku. Aku loloskan tanganku kedalam kaosnya mencoba melepas kait branya dari belakang. Tapi Tante Jenny bertindak lebih, dia membuka kaos sekaligus branya.
Melihat dia membuka kaos, aku ikut membuka kaosku. Aku menjaga kondisiku selalu sama dengan dia agar dia percaya. Sambil aku membuka kaos, Tante Jenny menata bantal sofa yg ukurannya besar diujung sofa kemudian dia bersandar disitu dengan pasrah. Selesai membuka kaos, aku posisikan tubuhku diantara selangkangannya, dia membuka selangkangannya agak lebar untuk memudahkanku menindihnya.
Aku kembali menciumnya, kali ini sambil meremas-remas payudaranya yg memang masih sangat kenyal itu. Sekali-sekali aku cium pipi dan lehernya. Aku juga kadang-kadang menjilat lehernya hingga membuat dia bergetar beberapa saat.
Ciuman aku turunkan kearah payudara kanannya. Perlahan-lahan aku kecup sekitar payudaranya tapi aku hindarkan pentilnya. Kemudian aku jilat memutar mengecil hingga akhirnya sampai ke pentil. Aku hisap sesaat kemudian aku pindah ke payudara kiri untuk memperlakukan hal yg sama.
Sepertinya Tante Jenny tdk sabar, kemudian dia menarik tanganku dan menekan telapakku kearah payudaranya yg bebas. Aku mengerti, kemudian aku remas-remas perlahan payudaranya sambil kadang-kadang memutar-mutar pentilnya.
Serangan aku tingkatkan. Perlahan aku elus-elus paha dalamnya. Tante Jenny kelojotan menerima seranganku. Aku menyusupkan tanganku kedalam celana dalamnya. Langsung terasa olehku lipatan memek yg diselimuti bulu-bulu halus, sudah sangat basah disana.
Tiba-tiba Tante Jenny menarik celananya untuk membuka. Wah buru-buru sekali Tante ini Aku membantu meloloskan celana pendek tersebut. Kemudian aku sendiri membuka celana panjangku. Sekarang kami sudah sama-sama telanjang.
Aku tindih Tante Jenny sekali lagi. Rencanaku sih aku ingin mencium bibirnya, kemudian turun ke payudaranya baru kemudian mencium memeknya. Tapi Tante Jenny sudah tdk sabaran. Dia menarik-narik k0ntolku untuk diarahkan ke memeknya. Hmm.. sepertinya Tante Jenny sudah begitu lama menahan birahinya sehingga ingin langsung tusuk saja. Aku turuti kemauannya, aku arahkan k0ntolku ke memeknya, tapi Tante Jenny masih menggenggam k0ntolku seakan tdk sabar agar k0ntolku dimasukkan kememeknya.
Aku dorong perlahan k0ntolku hingga amblas semua, Tante Jenny melenguh agak keras, badannya terasa begitu rileks seakan merasa lega akhirnya yg diidam-idamkannya tercapai juga.
Tante Jenny terdiam sesaat hanya menerima kocokanku yg baru perlahan. Tapi tiba-tiba Tante Jenny menjadi sangat liar, tangannya menekan erat pantatku sambil menggoyangkan pinggulnya kekanan-kekiri dengan liar, seakan kocokanku tdk cukup Wah begini deh kalo cewek dianggurin sama suaminya, jadi super liar
Tante Jenny berteriak-teriak keenakan, sambil terus memutar-mutar pinggulnya mengikuti irama kocokan k0ntolku. Tapi tiba-tiba tubuh Tante Jenny menegang sambil berteriak kencang. Terasa cairan menyemprot dari dalam memeknya, dia orgasme hebat.
Kemudian badannya terasa sangat lemas, dia memandangku dengan senyum kecil. Dimemeknya terasa sangat basah, aku merasa cairan memeknya sampai menetes keluar. Aku kocok perlahan karena aku belum apa-apa, tapi sepertinya orgasme Tante Jenny begitu hebat sehingga dia tetap tergolek lemas sambil tersenyum kecil seperti diawang-awang. Akhirnya aku hentikan kosokanku dan aku cabut k0ntolku dari memeknya, karena Tante Jenny terlihat semakin lemas dan terlihat menjadi mengantuk.
Akhirnya aku angkat Tante Jenny dan aku tidurkan di kamarnya. Aku tdk memakaikan pakaiannya, hanya menyelimutinya, kemudian dia tertidur.
Aku memakai pakaianku kembali dan duduk ditempat tidur menemani Tante Jenny yg tertidur sambil menonton televisi yg memang ada di dalam kamarnya tersebut.
Sekitar jam 7 malam tiba-tiba Tante Jenny memelukku dari belakang, kemudian menggelayut di punggungku.
“eh udah bangun Tante ?” tanyaku
Dia cuma mengangguk sambil tetap memelukku erat.
“Maaf ya Yan..” katanya manja.
“Maaf kenapa ?” tanyaku, sambil mengelus tangannya yg melingkar ke dadaku.
“Maaf tadi aku langsung tidur, padahal kamu belum apa-apa” kata Tante Jenny
“Trus kamu gimana ?” tanyanya sambil meraba k0ntolku dari luar celana.
“Enggak apa-apa kok Tante ” jawabku sambil memutar badanku. Kemudian aku memeluk tubuhnya erat.
Entah kenapa aku jadi sayang sekali dengan wanita itu. Aku kecup keningnya sekali kemudian aku peluk erat lagi.
“Mau diterusin sekarang ?” bisik Tante Jenny yg masih dalam pelukanku. “Nanti aja Tante ” jawabku. “Kita makan malam aja dulu yuk” ajakku. Kemudian Tante Jenny berdiri dan memakai bathrobe. “Ayo, aku dah masak tadi siang khusus buat kamu” ajak Tante Jenny kearah meja makan.
Selama makan malam kami bercerita panjang. Dari pembicaraan itu aku tahu kalau Tante Jenny memang memiliki nafsu seks yg sangat tinggi tapi sayang mas Anto jarang pulang. Dia sebenarnya sering tdk tahan, tapi tdk mau menghianati mas Anto, tapi saat bertemu aku, Tante Jenny menaruh perhatian ke aku, makanya saat aku menawarkan bantuan waktu itu, Tante Jenny langsung menanggapinya dengan serius.
Sehabis makan kami menonton televisi. Kami duduk di lantai yg dialasi permadani. Tante Jenny duduk diantara selangkanganku yg kubuka lebar, dia menyandarkan tubuhnya ke dadaku, sambil aku memeluknya dari belakang.
Selama nonton tv, kami seperti pasangan yg sedang dimabuk kasmaran. Tante Jenny bersikap sangat manja kepadaku sedang akupun memanjakannya dengan senang hati. Sambil memeluknya dari belakang, sesekali aku membelai rambutnya dan mencium tengkuknya yg putih bersih. Tante Jenny cuma melenguh pelan sambil sekali-sekali mencium tanganku yg memeluknya.
perlahan aku mulai mengelus-elus payudaranya, Tante Jenny mulai duduk dengan gelisah. Apalagi saat aku meremas payudaranya, tubuhnya menegang dan melemas seirama dengan remasanku. Tangan kananku aku selipkan masuk kedalam celana dalamnya. Perlahan aku elus garis memeknya, terasa perlahan cairan memeknya mulai membanjir.
Tangan kiriku masuk kedalam bathrobenya langsung meremas payudaranya yg tdk dibaluti bra lagi. Sementara jari tengah tangan kananku mulai menusuk memeknya, terasa memeknya berdenyut-denyut hebat.
Tante Jenny tdk sabar kemudian membalikkan badannya, kemudian dia menciumku dengan ganas, sedangkan tangannya menyerbu celanaku berusaha untuk mengeluarkan k0ntolku, Aku buka ikat pinggang dan resletingku sehingga Tante Jenny bisa menarik k0ntolku keluar dan mulai mengelus-elusnya.
“Tante dikamar aja yuk” ajakku.
Tante Jenny cuma mengangguk. Kemudian aku menuntun dia menuju kamar tidurnya. Sampai dikamar tidur aku menelentangkannya ditengah tempat tidur, kemudian aku melepaskan bathrobe dan celana dalamnya sehingga dia telanjang bulat. Kemudian aku melepaskan baju dan celanaku sehingga akupun telanjang bulat.
Perlahan aku merangkak diatas tubuhnya untuk memposisikan tubuhku diantara selangkangannya. Kemudian aku mencium bibirnya perlahan. Ciuman aku turunkan kelehernya, sesekali aku jilat lehernya. Ciuman kemudian aku turunkan kembali ke payudaranya. Disitu aku menyedot pentil dan meremas-remas payudaranya. Sesekali pentilnya aku gigit kecil untuk memberinya sensasi.
Ciuman aku turunkan lagi ke perutnya yg rata tersebut. Disitu aku baru sadar ternyata pinggul Tante Jenny sangat bagus. Aku cium pinggulnya kemudian paha dalamnya. Aku sengaja melewatkan memeknya untuk sasaran akhir. Dari pahanya aku cium betisnya sampai aku cium ujung kakinya.
Selanjutnya gerakan aku balik, aku cium betisnya, kemudian aku cium pahanya, selanjutnya, perlahan aku kecup memeknya. Aku tatap wajah Tante Jenny dari antara selangkangannya, wajahnya terlihat tegang menunggu hal selanjutnya yg aku kerjakan.
Kemudian aku kecup memek itu sekali lagi. Dengan menggunakan jariku, aku sibak bulu jembutnya sehingga memeknnya terlihat jelas, perlahan aku jilat bibir memek kiri dan kanannya perlahan. Selanjutnya dengan gerakan pasti jilatan aku arahkan ke klitorisnya. Klitorisnya tdk terlalu besar tapi cukup mudah untuk dijilat kemudian aku hisap perlahan.
Pinggul Tante Jenny semakin tdk tenang, dia seakan menghindari jilatannku tapi tangganya menekan kepalaku untuk terus menjilati klitorisnya. Cairan memeknya keluar sangat banyak.
Kemudian aku sejajarkan tubuhku dengan tubuhnya, dia mengerti kalu kau ingin penetrasi ke memeknya. Tapi aku tunda sebentar, aku cuma menggosok-gosokkan kepala k0ntolku ke bibir memeknya. Dia meringis seperti protes karena aku berlama-lama, aku cuma membalasnya dengan seyum kecil. Dia mencoba menekan pantatku, tapi aku tahan.
Dia menatapku dengan wajah protes, dia terlihat frustasi. Dia mencoba menekannya sekali lagi, tapi tetap aku tahan, dia semakin frustasi. Kemudian aku kecup bibirnya sekali dan aku masukkan k0ntolku sampai mentok.
“Kamu jahat sayang.. kamu jahat..” bisik Tante Jenny saat aku memeluknya erat setelah memasukkan k0ntolku.
Aku pompa k0ntolku ke memeknya perlahan, dan Tante Jenny meresponnya dengan mengikuti gerakanku. Walaupun sebenarnya ini posisi yg konvensional, tapi entah kenapa terasa begitu nikmat. Mungkin karena aku sudah merasakan benih-benih cinta dan Tante Jenny pun begitu sehingga terasa setiap gesekan k0ntolku dan memeknya seperti menyalurkan energi cinta diantara tubuh kami.
Aku bangkit dan berlutut diantara selangkangannya dengan k0ntolku masih didalam memeknya. Aku taruh jari tengahku ke mulutnya, dan aku hentikan gerakan k0ntolku. Pertama-tama dia bingung, tapi kemudian dia menghisap perlahan jariku. Saat dia menghisap jariku, gerakan k0ntolku aku selaraskan dengan gerakan hisapannya. Dia tersenyum lebar, Tante Jenny mengerti permainan ini, kemudian dia mulai menghisap mengikuti bagian mana dari memeknya yg ingin ditusuk oleh k0ntolku.
Lama-lama gerakan hisapnya makin cepat sehingga aku makin susah menyelaraskan gerakannya dengan k0ntolku, sepertinya dia sedikit lagi orgasme. Aku tarik jariku dan aku menindihnya dengan gaya konvensional. Perlahan aku pompa memeknya kadang pelan, kadang cepat. Tante Jenny terlihat makin dekat dengan orgasmenya, badannya makin tegang.
Tak lama tubuh Tante Jenny melengkung sambil dia terpekik kecil, memeknya terasa licin sekali. Aku percepat pompaanku dan akupun menekan k0ntolku dalam-dalam sambil menyemprotkan spermaku ke rahimnya.
Kemudian aku memeluknya sambil membisikkan
“Aku cinta kamu Tante ”. Tante Jenny tersenyum kemudian memelukku erat seperti tdk mau dilepaskan. –
Demikianlah cerita tentang Seks Dengan Tante JennyIstri Tetanggaku semoga kalian semua bisa terhibur dan jangan lupa...END
Klik Disini Nonton Streaming Bokep Terupdate 2017
Vidio Bokep, Film Bokep, Bokep Indo, Bokep Japan, Bokep Barat, Bokep Asia, Kumpulan Vidio Bokep Versi Mobile
Cerita Dewasa Nikmatnya Goyangan Tanteku
4/
5
Oleh
Hello World